SOLOPOS.COM - Proses syuting film semi kolosal Ki Ageng Donoloyo di Slogohimo, Wonogiri. Foto diambil Juli 2022. (Istimewa/Kun Prastowo)
Solopos.com, WONOGIRI — Film yang mengangkat cerita rakyat asli Wonogiri, Ki Ageng Donoloyo, sudah selesai diproduksi akhir Juli 2022. Film Ki Ageng Donoloyo dijadwalkan tayang di sejumlah desa di Wonogiri dengan konsep layar tancap pada pertengahan Agustus 2022 .
Sutradara Film Ki Ageng Donoloyo, Imam Santoso, mengatakan film berkonsep semi kolosal dengan latar waktu abad ke-16 ini membutuhkan proses produksi lebih kurang tiga bulan. Lokasi syuting banyak dilakukan di sekitar Slogohimo, seperti di Desa Setren dan Padarangin. Selain itu, beberapa scene dilakukan di Hutan Jati Kucur, Ponorogo, Jawa Timur.
“Nanti malam, akan ada nonton bareng oleh kru, pemain, dan orang-orang yang ahli di dunia perfilman. Nanti kami akan review bareng-bareng. Kami juga menerima kritik dan saran. Kalau film ini dinilai sudah layak ditonton, film ini bisa ditonton sesuai jadwal, yaitu pertengahan Agustus 2022,” kata Imam saat dihubungi Solopos.com, Minggu (7/8/2022).
Dia melanjutkan, pihaknya akan menyiapkan agenda roadshow ke tiap desa di Wonogiri. Dia akan berkoordinasi dengan pemerintah desa agar film ini bisa dinikmati oleh warga desa, seperti menonton layar tancap laiknya zaman dulu.
Dia melanjutkan, pihaknya akan menyiapkan agenda roadshow ke tiap desa di Wonogiri. Dia akan berkoordinasi dengan pemerintah desa agar film ini bisa dinikmati oleh warga desa, seperti menonton layar tancap laiknya zaman dulu.
Film ini tidak sekadar sebagai hiburan dan ajang nostalgia zaman lampau. Film ini sekaligus membawa pesan agar masyarakat menjaga hutan, melestarikan alam. Meski dibalut dengan cerita romantis, inti dari cerita tersebut merupakan pelestarian alam.
Baca Juga: Di Mana Makam Ki Ageng Donoloyo?
Film produksi studio Cah Tukang Dolan (CRD) Purwantoro, Wonogiri ini menelan biaya sekitar Rp200 juta. Sementara, jumlah kru dan pemain hampir mencapai 200 orang.
Menurutnya, film ini digarap dengan sungguh-sungguh dan matang. Selama proses produksi, tak sedikit kendala yang dihadapi tapi hal itu dapat dengan mudah dihadapi.
“Meski banyak melibatkan anak-anak, proses produksi berjalan lancar,” katanya.
Baca Juga: Siapakah Ki Ageng Donoloyo yang Difilmkan di Wonogiri?
Imam menceritakan ada hal-hal unik terjadi selama produksi berjalan. Dia mencontohkan, salah satu kameramen yang didatangkan dari Jakarta, sempat mengalami kejadian aneh. Ketika ia tertidur di kamar, terjadi suara ledakan di atas kamarnya. Padahal tak ada barang atau benda yang meledak.
“Ada juga beberapa pemain dan kru didatangi sosok. Tapi itu hanya cerita, kami tanggapi positif. Tidak menjadi kendala,” kata sutradara asal Purwontoro itu.
Sementara itu, salah satu penulis skenario film Ki Ageng Donoloyo, Kun Prastowo, menuturkan film tersebut diadapatasi dari cerita rakyat lokal. Ki Ageng Donoloyo merupakan seorang tokoh legenda yang dipercaya menumbuhkan Hutan Donoloyo di Slogohimo.
“Cerita rakyat ketika dikemas dan divisualisasikan ke film ternyata mengasyikkan. Banyak hal yang dapat digali dari cerita rakyat sebagai filter budaya asing. Langkah awal ini semoga dilanjutkan dengan produksi-produksi film berikutnya. Film yang diangkat dari buku Cempurung ini tentu banyak sisi penambahan agar mempermanis alur cerita. Namun tidak mengurangi esensi cerita rakyat sesuai penuturan para leluhur di Kecamatan Slogohimo,” terang Kun Prastowo.
Baca Juga: Libatkan 100 Orang, Sutradara Wonogiri Angkat Kisah Ki Ageng Donoloyo
Dia menambahkan, Pemerintah Wonogiri mengapresasi film lokal tersebut. Bahkan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, secara langsung mengundang tim ke rumah dinas bupati. Bupati meminta agar film Ki Ageng Donoloyo bisa ditonton pelajar Wonogiri karena bersifat edukatif.