SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo saat diwawancarai wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (15/9/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — DPC PDIP Wonogiri memastikan tidak akan memberikan sanksi kepada anggota DPRD Wonogiri Fraksi PDIP, Tarso, yang mendaftar sebagai calon bupati di Pilkada 2024 lewat partai lain. PDIP Wonogiri memilih membiarkan masyarakat yang menilai atas persoalan tersebut.

Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan menghormati sikap politik setiap individu. Akan tetapi, ketika individu itu sudah menentukan garis politiknya, semestinya harus disiplin sebagai bagian dari partai politik.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Demokrasi itu bebas, tetapi bebas yang diatur. Bukan bebas yang sebebas-bebasnya. Di dalam demokrasi ada edukasi,” kata pria yang akrab disapa Jekek tersebut kepada wartawan, Senin (27/5/2024) sore.

Jekek, sapaan akrabnya, menyampaikan DPC PDIP Wonogiri tidak akan memberikan sanksi apa pun kepada Tarso, termasuk tidak akan memecat yang bersangkutan karena menilai hal itu tidak akan berdampak apa pun.

Jekek memilih membiarkan masyarakat yang menilai terhadap persoalan tersebut. “Biarkan masyarakat yang menilai. Profesi apa pun ada etikanya. Di dalamnya ada kesadaran atas pilihannya, konsekuensinya,” ujarnya.

Bupati Wonogiri itu juga tidak menyoalkan ihwal status Tarso sebagai kader PDIP. Menurutnya, kader atau bukan tidak bisa diukur hanya secara administratif. Baginya, kader adalah soal sikap dan tindakan terhadap partai politik, dalam hal ini PDIP.

Apabila seseorang secara administrasi tercantum sebagai kader, tetapi tindakan dan pikirannya tidak sesuai dengan ideologi partai, Jekek menilai secara otomatis orang tersebut bukan kader partai.

“Dalam pandangan kami, kader itu bukan pada wilayah administrasi. Tidak perlu ada pemecatan, sanksi. Mangga, toh nanti masyarakat yang akan menilai,” ucap Jekek.

Dia menambahkan partainya juga menghormati parpol lain. Hal itu dilakukan dengan cara memastikan calon bupati yang mendaftar lewat PDIP bukan merupakan anggota atau kader parpol lain.

Sebagai informasi, Tarso telah resmi mendaftar sebagai calon bupati Wonogiri di tiga parpol, yakni Partai Gerindra, PKB, dan PAN dengan mengembalikan formulir ke tiga parpol itu pada Senin siang.

Tarso menyampaikan pendaftaran itu semata-mata karena ia ingin melanjutkan pengabdian kepada masyarkat Wonogiri. Dia mengaku tidak ada permasalahan dengan kader atau PDIP sebagai lembaga parpol. Selama ini hubunganya dengan para kader PDIP berjalan baik.

“Pokoknya saya ingin melanjutkan pengabdian kepada masyarakat Wonogiri,” kata Tarso selepas mendaftarkan diri sebagai calon bupati di DPC Partai Gerindra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya