SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Hotel Cakra di Jl. Slamet Riyadi, Kemlayan, Serengan, Solo, yang telah belasan tahun mangkrak menjadi sasaran pencuri. Puluhan kilogram kabel dan meja kayu senilai Rp500 juta raib.

Kapolsek Serengan, Kompol Giyono, saat dijumpai wartawan di Mapolsek Serengan, Selasa (27/8/2019), mengatakan telah menangkap empat orang yang diduga mencuri barang-barang di Hotel Cakra.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara satu pelaku lainnya masih buron. Otak pencurian yakni Taufan Sulistyo, warga Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

“Hotel sudah lama kosong sehingga tanpa penjagaan. Ketika pemiliknya mengecek ternyata banyak kabel yang hilang. Kami menyelidiki kasus ini dan menangkap empat orang pelaku,” ujar Kompol Giyono.

Salah satu pelaku itu yakni Surono alias Parcok, warga Timuran, Banjarsari, Solo, juga terjerat kasus penyalahgunaan narkotika. Menurutnya, Taufan dan Surono beraksi bergantian dengan Wahyudi, warga Kabupaten Gunung Kidul, DIY, dan Joko Nugroho, warga Semanggi, Pasar Kliwon.

Joko Nugroho lah yang mencuri meja kayu yang saat ini sudah dijual kepada seseorang yang tidak diketahui identitasnya.

“Joko saat meninggalkan hotel membawa meja tiba-tiba diberhentikan seseorang yang kemudian membayar mejanya. Selain kabel sepanjang 500 meter dan meja kayu, Hotel Cakra juga kehilangan 65 kursi dan tiga panel listrik,” ujarnya.

Sementara itu, Taufan Sulistyo mengaku mengetahui di Hotel Cakra terdapat benda-benda yang dapat dijual setelah sering nongkrong di depan hotel tersebut. Ia pun lantas mencari tahu benda-benda yang dapat dijual dan bersama pelaku lainnya menyiapkan peralatan seperti gunting besi.

“Kami tinggal melompat pagar ke dalam hotel, tidak perlu membobol apa pun. Kabel yang telah dikuliti, lalu kami ambil tembaganya. Kami telah lima kali beraksi sejak Bulan Puasa lalu. Setiap beraksi kadang dapat 15 kilogram kadang dapat 20 kilogram. Lalu hasilnya kami jual ke Pasar Klithikan seharga Rp60.000 per kilogram,” ujarnya.

Polisi menyita barang bukti berupa kulit kabel dan gunting besi yang digunakan pelaku. Kini, Polsek Serengan masih memburu satu orang pelaku yang melarikan diri.

Keempat pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Lukisan Sujiwo Tejo Dibeli SYL Rp200 Juta, Uangnya Pinjam Vendor Kementan

Lukisan Sujiwo Tejo Dibeli SYL Rp200 Juta, Uangnya Pinjam Vendor Kementan
author
Abdul Jalil Senin, 6 Mei 2024 - 22:07 WIB
share
SOLOPOS.COM - Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian, mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL usai sidang pemeriksaan saksi di PN Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024). (Dany Saputra /Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA – Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), pernah membeli lukisan senilai Rp200 juta dari seniman Sujiwo Tejo. SYL membeli lukisan tersebut dengan memanfaatkan uang dari vendor Kementerian Pertanian.

Hal itu diungkap Raden Kiky Mulya Putra, Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Kementan, yang menjadi saksi dalam sidang kasus korupsi dengan terdakwa SYL, Senin (6/5/2024).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kiky mengatakan bahwa pembayaran lukisan itu berasal dari pinjaman kepada vendor yang menggarap proyek di Kementerian Pertanian (Kementan).

Awalnya, Kiky mengonfirmasi pertanyaan jaksa penuntut umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa lukisan itu dibeli pada Agustus 2022 dengan harga Rp200 juta.

Koran Solopos

“Lukisan dari Pak Sujiwo Tejo,” kata Kiky dalam jawabannya ke JPU di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin.

Kiky lalu menceritakan bahwa dia dipanggil oleh Zulkifli, selaku Plt. Kepala Biro Umum di Kementan. Dia mengaku bahwa Zulkifli memintanya untuk menyelesaikan pembayaran lukisan seharga Rp200 juta.

Namun, dia menyebut saat itu tidak memiliki uang sebesar itu kendati diminta untuk membayar pada hari itu juga. Akhirnya, Kiky mengaku meminta seorang vendor di Kementan untuk memberikan pinjaman melalui transfer Rp130 juta.

Emagazine Solopos

“Saya minta bantuan ke Pak Nasir [PT Indogus Bumi Suskes] vendor kementerian di Biro Umum. Pak Nasir itu transfer ke saya Rp130 juta, Rp70 juta ada uang kas, jadi totalnya Rp200 juta langsung saya transfer ke orangnya Sujiwo Tejo,” tuturnya.

Adapun empat orang saksi yang dihadirkan tim jaksa hari ini yaitu Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Kementan Raden Kiky Mulya Putra; Admin Keuangan Sub Koordinator Rumah Tangga Pimpinan Kementan Aris Andrianto; Sub Koordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementan Ignatius Agus Hendarto dan Koordinator Kearsipan dan Tata Usaha Biro Umum Kementan Rezki Yudistira Saleh.

Sebelumnya jaksa KPK mendakwa SYL, mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono, mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi di lingkungan Kementan.

Interaktif Solopos

Ketiganya didakwa menikmati total uang hasil pemerasan hingga Rp44,54 miliar selama periode 2020-2023. Jaksa lalu menyebut SYL, Kasdi dan Hatta sebagai pegawai negeri atau penyelenggara negara memaksa sejumlah pejabat eselon I Kementan dan jajaran di bawahnya untuk memberikan sesuatu, membayar atau menerima pembayaran dengan potongan atau mengerjakan sesuatu bagi para terdakwa.

Ketiganya juga didakwa menerima gratifikasi mencapai Rp40,64 miliar pada periode yang sama. Dakwaan gratifikasi itu merupakan dakwaan ketiga yang dilayangkan kepada SYL, Kasdi dan Hatta.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp200 Juta, Saksi: Uangnya Pinjam Vendor Kementan



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Mengenal Si Olen, Maskot Pilkada Klaten yang Diluncurkan di Konser Guyon Waton

Mengenal Si Olen, Maskot Pilkada Klaten yang Diluncurkan di Konser Guyon Waton
author
Suharsih Senin, 6 Mei 2024 - 22:00 WIB
share
SOLOPOS.COM - KPU Klaten meluncurkan maskot Pilkada Klaten 2024 bernama Si Olen saat peluncuran tahapan Pilkada yang dimeriahkan konser Guyon Waton di Alun-alun Klaten, Minggu (5/5/2024) malam. (Istimewa/Diskominfo Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Panggung konser musik peluncuran Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Klaten 2024 di Alun-alun Klaten berlangsung meriah, Minggu (5/5/2024) malam. Ribuan orang goyang bareng di panggung konser yang menghadirkan bintang tamu Guyon Waton itu.

Pada peluncuran Pilkada Klaten 2024 itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten sekaligus meluncurkan maskot dan jingle Pilkada Klaten 2024. Maskot dan jingle itu merupakan karya pemenang lomba yang sebelumnya digelar KPU Klaten.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Maskot yang diluncurkan diberi nama Si Olen yang merupakan akronim dari Si Padi Rojolele Klaten. “Tema maskot padi rojolele ini hendak menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara agraris dan Klaten adalah lumbung padi nasional,” kata Ketua KPU Klaten, Primus Supriono, dalam sambutannya pada acara tersebut.

Primus menjelaskan kehidupan masyarakat petani di negeri agraris sangat kental dengan iklim demokrasi yang khas. Masyarakat petani kental dengan musyawarah mufakat, menghargai perbedaan pendapat, toleransi, tenggang rasa, dan gotong royong.

Koran Solopos

Lantaran hal itu, Si Olen menjadi maskot pada Pilkada Klaten 2024 karena dekat dengan masyarakat Kabupaten Bersinar yang berkultur agraris. Dalam kesempatan itu, Primus berharap Pilkada 2024 yang digelar Rabu Pon, 27 November 2024, bisa melahirkan pemimpin yang amanah, adil, dan bijaksana mampu mewujudkan Klaten semakin bersinar.

“Agar harapan itu bisa terwujud, Pilkada harus terselenggara dengan aman, edukatif, dan penuh kegembiraan. Oleh karena itu kami harapkan dukungan pemerintah TNI/Polri serta partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat,” jelas dia.

Selain itu, Primus juga menyerukan penyelenggara Pilkada yang inklusif, berlaku adil terhadap seluruh lapisan masyarakat termasuk kaum perempuan, penyandang disabilitas, kelompok minoritas dan marginal.

Emagazine Solopos

Bupati Klaten, Sri Mulyani, diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengapresiasi seluruh pihak yang sudah menyukseskan Pemilu serentak hingga berjalan kondusif.

“Maka berkaca dengan hal tersebut, saya meminta untuk pelaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klaten juga untuk menjaga keadaan yang aman dan kondusif. Sehingga pelaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Klaten yang akan dilaksanakan Rabu Pon, 27 November 2024, juga bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

Jajang juga berpesan kepada KPU, Bawaslu serta seluruh penyelenggara di tingkat kecamatan dan desa mampu menjalankan tugas dengan baik.

Interaktif Solopos

“Terus berproses sesuai dengan tahapan yang sudah ditentukan. Saya tegaskan juga kepada partai politik dan pasangan calon bersama tim pemenangan masing-masing untuk melakukan kampanye-kampanye yang sehat. Karena kita harus melakukan Pilkada yang damai, jujur, berintegritas, dan menolak tindakan yang tidak terpuji,” kata Jajang.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Timnas Wanita U-17 Indonesia Babak Belur Dihajar Filipina 6-1 di Gianyar Bali

Timnas Wanita U-17 Indonesia Babak Belur Dihajar Filipina 6-1 di Gianyar Bali
author
Abu Nadzib , 
Abu Nadzib Senin, 6 Mei 2024 - 21:55 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pesepak bola Timnas Indonesia Putri U-17 Claudia Scheunemann (atas) dihadang pesepak bola Timnas Filipina Putri U-17 Lauren Villasin (bawah) saat pertandingan Grup A Piala Asia Putri U-17 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Senin (6/5/2024). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/Spt.

Solopos.com, GIANYAR — Timnas Wanita U-17 Indonesia babak belur di laga perdana Grup A AFC U-17 Women’s Cup setelah dihajar Filipina 1-6, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (6/5/2024) sore.

Sempat mencetak satu gol di babak pertama, Garuda Pertiwi harus mengakui keunggulan Timnas Wanita U-17 Filipina melalui gol Alexander Pino (6’, 35’), Jael Guy (22’), Ariana Markey (29’), dan Natalie Collins (54’, 62’).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Satu-satunya gol Indonesia dilesakkan Claudia Scheunemann (12’).

Indonesia akan melakoni laga kedua Kamis (9/5/2024) melawan Korea Selatan di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Koran Solopos

Adapun Filipina akan menghadapi Korea Utara di Stadion Bali United Training Centre (BUTC) di waktu yang sama.

Dikutip Solopos.com dari laman PSSI, Senin, Timnas Wanita U-17 Indonesia sudah melakukan persiapan jelang bertarung di Piala Asia U-17 2024.

Mulai dari dua tahap seleksi pada akhir Maret, pemusatan latihan perdana di Jakarta, awal April, sampai training camp final di Bali sejak 14 April lalu.

Emagazine Solopos

Hasilnya, didapat 23 pemain yang dinilai memenuhi syarat untuk mewakili Garuda Pertiwi.

Tim ini juga sudah menjalani sederet uji coba untuk mengukur kemampuan tim. Mereka menang empat kali dan kalah dua kali.

Sementara itu, Timnas U-17 Filipina datang ke Bali sebagai debutan.

Interaktif Solopos

Mereka belum pernah sekali pun berpartisipasi, beda dengan Indonesia yang pernah tampil pada edisi perdana di Korea Selatan tahun 2005.

Meski demikian, tim asuhan Sinisa Cohadzic punya rapor baik selama fase kualifikasi.

Mereka mengoleksi empat kemenangan dan cuma sekali kalah lawan Australia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories