SOLOPOS.COM - Hotel Novotel Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

Hotel di Solo awal tahun ini akan menyesuaikan harga.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengelola hotel dan restoran di Kota Solo melakukan penyesuaian tarif pada 2016. Hal itu disesuaikan dengan perkembangan perekonomian dan ketatnya persaingan bisnis di Kota Bengawan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, M.S.U. Adji, mengatakan penyesuaian tarif sangat dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Okupansi hotel yang sempat anjlok sepanjang 2015 akan mempengaruhi penyesuaian tarif yang diberlakukan hotel pada tahun ini.

Apalagi, Solo yang memiliki sekitar 6.000 kamar membuat bisnis perhotelan semakin ketat. “Hotel tumbuh begitu luar biasa di Solo dan kompetisinya berat. Hotel ini tidak mungkin dikurangi, harapannya yakni membangun pasar,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (6/1/2016).

Dia optimistis bisnis perhotelan akan lebih baik ketimbang 2015. “Permasalahan kebijakan sudah diperbaiki pada 2015 dan pada 2016 ini kita tinggal makan kuenya,” urainya.

Kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif energi, seperti listrik, elpiji dan bahan bakar minyak diharapkan membawa angin segar bagi bisnis perhotelan maupun restoran. Harapan serapan APBN yang lancar juga bisa menjadikan daya beli meningkat.

Sementara, Public Relation Executive Novotel-Ibis Solo, Tiwik Widowati, mengatakan penyesuaian tarif berkisar 10% hingga 15%. Menurutnya, penyesuaian itu biasa dilakukan setiap tahun.

“Setiap tahun memang ada penyesuaian harga. Tetapi, kami juga berupaya untuk meningkatkan layanan, bagaimanapun yang dijual adalah layanannya. Penyesuaian biasanya 10 persen hingga 15 persen,” katanya kepada wartawan di Novotel Hotel Solo, Selasa (5/1/2016).

Kendati demikian, Accor Group di Solo tersebut terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan. Mereka juga rutin meluncurkan promo untuk menarik tamu yang ingin menginap.

Hingga saat ini, okupansi terbesar Novotel masih disumbang dari kalangan traveler dan family. Selain datang langsung ke hotel, cukup banyak tamu yang melakukan pemesanan kamar melalui online travel agent.

Accor Group kini juga fokus untuk menggarap sektor lain selain kamar. Sektor tersebut di antaranya adalah event wedding, pesta ulang tahun, table manner hingga cooking class.

Sementara, Public Relation Officer Lorin Solo Hotel, Twinika Sativa F, berharap tidak ada regulasi dari pemerintah yang merugikan bisnis perhotelan lagi pada 2016. Hotel masih memiliki celah untuk kembali bangkit pada tahun ini.

Total rata-rata okupansi pada 2015 memang tidak sebagus pada 2014. Tahun ini, Lorin menargetkan okupansi bisa melebihi capaian pada 2014 lalu.

“Pada awal tahun, kami sudah mulai warming up. Target kami pada semester pertama benar-benar bisa mengalami peningkatan daripada tahun lalu. Masih ada celah positif yang menjadi harapan di tahun ini,” paparnya kepada wartawan di Lorin Solo Hotel, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya