SOLOPOS.COM - Model memeragakan busana bertema Nusantara karya House of Hendrik di The Park Atrium Mall Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (29/10/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — House of Hendrik membuktikan eksistensinya di dunia desain pakaian pernikahan lewat peragaan busana yang berlangsung di The Park Atrium Mall Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (29/10/2021) malam.

Sejumlah baju pernikahan bertema Nusantara diperkenalkan dalam kesempatan tersebut. Owner House of Hendrik, Sherly Wijaya, mengatakan sejumlah baju pernikahan yang diangkat terinspirasi dari keberagaman budaya Nusantara.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia mengaku mendapatkan inspirasi dalam membuat desain baju tersebut di tengah masa pandemi Covid-19. Dengan misi membangkitkan kembali dunia bridal di Indonesia, ia mencurahkan konsep desain tersebut menjadi empat jenis pakaian pernihakah yang indah.

Baca Juga: Berusia 63 Tahun, UMS Songsong Predikat World Class University 2029

“Saat ini kan sedang melawan pandemi. Semuanya satu Nusantara memeranginya. Ide tersebut menjadi salah satu yang menginspirasi saya yang kemudian mewujudkannya dalam sebuah desain baju pernikahan,” jelasnya ketika ditemui Solopos.com, di sela-sela acara.

house of hendrik
Model memeragakan busana bertema Nusantara karya House of Hendrik di The Park Atrium Mall Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (29/10/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Tema tersebut dituangkan oleh owner House of Hendrik tersebut menjadi empat jenis pakaian yang dikenalkan hari itu berdasarkan budaya dari Sabang sampai Merauke. Sherly mengatakan dalam proses mewujudkan konsep menjadi pakaian yang indah membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Menurutnya, waktu selama jeda pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menjadi momen yang dimanfaatkan untuk membuat pakaian tersebut. Tingkat kesulitannya karena semua bahan dan proses dilakukan secara manual.

Baca Juga: BSI Ingin Tingkatkan Literasi Perbankan Syariah kepada Masyarakat

Buatan Tangan

“Prosesnya lama sekali. Karena semuanya kan pure handmade. Jadi mulai dari kainnya ada yang tenun dan songket. Lalu payet juga dipasang secara manual dengan tangan. Jadi semua murni handcraft dari sejumlah perajin di seluruh Indonesia yang menjadi satu komunitas dengan kami,” bebernya.

Ia berharap melalui momen pengenalan kembali desain baju adat Nusantara tersebut, masyarakat Solo kembali tertarik mengenakan baju tradisional saat hari pernikahan. Sherly menambahkan House of Hendrik tak hanya menyediakan jasa baju pernikahan.

Baca Juga: Pakar Ungkap Transportasi Masa Depan Kota Solo, Ini Gambarannya

Segala perlengkapan dan kebutuhan terkait pernikahan mulai dari prapernikahan hingga hari pernikahan juga tersedia. House of Hendrik juga menawarkan perawatan klinis terutama serum vitamin D 600.000 IU dari Australia yang belum ada di Solo untuk kebaikan kesehatan masyarakat Solo.

“Kami menyediakan pelatihan juga dengan beasiswa maupun nonbeasiswa. Semua hal terkait pernikahan kami bisa menyediakannya. Jadi nanti masyarakat hanya terima jadi saja saat menggunakan jasa wedding organizer kami,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya