SOLOPOS.COM - Proses pembangunan wisata air Sendang Kukun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Sragen, Kamis (10/3/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGENKecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, akhirnya memiliki destinasi wisata air baru. Namanya Sendang Kukun Gerit yang terletak di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong.

Wisata air tersebut mulai dibuka untuk umum pada Lebaran hari kedua, Selasa (3/4/2022). Tahap pembangunan baru mencapai sekitar 95 persen. Namun, warga sudah diperbolehkan berkunjung ke Sendang Kukun Gerit meskipun belum diresmikan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Tiketnya masih bayar seikhlasnya. Untuk agenda peresmiannya belum ditentukan karena masih menyisakan pembangunan. Ini sengaja dibuka karena banyak permintaan masyarakat,” kata Kepala Desa Jatibatur, Sutardi, kepada Solopos.com, Selasa.

Sutardi mengatakan sudah ada ratusan warga yang menikmati destinasi kebanggaan warga Jatibatur tersebut pada Selasa siang. Karangtaruna setempat mengelola parkir kendaraan.

Baca Juga: Upaya Jatibatur Sragen Menghapus Label Desa Tertinggal Lewat Wisata

“Besok pagi kami mengadakan halalbihalal termasuk dengan Ikatan Keluarga Jatibatur. Kegiatan berupa bakti sosial di lapangan desa pagi lalu dilanjutkan ke Sendang Kukun Gerit,” jelasnya.

Menurut dia, para anggota Ikatan Keluarga Jatibatur banyak yang mudik setelah pemerintah memberikan kelonggaran untuk tradisi mudik Lebaran 2022. Kondisi ini berbeda dengan suasana Lebaran di Jatibatur dua tahun terakhir.

Dia mengatakan total dana yang digunakan untuk membangun destinasi wisata tersebut sekitar Rp2 miliar. Dana tersebut merupakan investasi dari warga setempat, termasuk para perantau yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Jatibatur.

Sebagai informasi, Desa Jatibatur, merupakan salah satu desa yang tidak memiliki potensi alam yang subur. Kondisi tersebut mendorong angka urbanisasi di Desa Jatibatur tinggi.Mayoritas warga merantau ke Jakarta untuk menjadi pedagang serta sejumlah kota/kabupaten lain. Umumnya hanya orang tua yang menggarap tanah di kampung halaman.

Baca Juga: Gaya Bahasa Khusus Wong Gemolong Sragen, Sudah Tahu Belum?

Kondisi geografis serta tingginya angka urbanisasi juga membuat desa tidak memiliki pendapat asli desa yang bernilai. Namun, kini warga ingin merubah desa dengan bergotong royong mewujudkan desa wisata.

“Lulus SMP, SMA merantau. Tujuannya sebagian besar Jakarta dan Tangerang. Kebanyakan mereka dagang makanan ringan” kata dia Sutardi kepada Espos, Kamis (3/2/2022).Dia mengatakan para perantau tergabung dalam Ikatan Keluarga Jatibatur biasanya pulang ke kampung halaman satu tahun sekali.

Sebelumnya, warga tidak antusias melakukan pembangunan di desanya. “Adanya momen Pilkades kami membangun silaturahmi dengan Ikatan Keluarga Jatibatur. Kami mengajak membangun potensi Sendang Kukun Gerit,” kata dia.

Sutardi menjelaskan wisata buatan bisa mendukung wisata Kawasan Sangiran. Dia mengajak para perantau ikut menjadi investor supaya perekonomian desa meningkat dan menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.

Baca Juga: Libur Imlek, Pengunjung Pemandian Air Panas Bayanan Sragen Meningkat

“Memang kami ingin warga punya pekerjaan di desa. Meningkatkan perekonomian warga melalui kegiatan wisata yang banyak pengunjungnya,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya