Soloraya
Senin, 13 Maret 2023 - 17:37 WIB

Hujan Abu Merapi Rawan Picu ISPA dan Iritasi Mata, Tim Nakes Boyolali Waspada

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Puskesmas Selo, Boyolali, Aris Prasetyo, menjelaskan penyakit yang rawan muncul akibat hujan abu Merapi. Foto diambil di SDN 2 Tlogolele, Selo, Boyolali, Senin (13/3/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Tim tenaga kesehatan (nakes) di daerah terdampak hujan abu erupsi Gunung Merapi yaitu Desa Tlogolele, Desa Jrakah, dan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali,  mewaspadai dua penyakit yang timbul akibat abu vulkanik pascaerupsi, Sabtu (11/3/2023).

Kepala Puskesmas Selo, Aris Prasetyo, mengungkapkan dua penyakit yang diwaspadai yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan iritasi mata.

Advertisement

“Sampai Senin ini memang belum ada peningkatan gangguan kesehatan di pos-pos kesehatan kami. Namun, kami mengantisipasi dengan cuaca kemarau dan intensitas abu vulkanik. Ada kemungkinan di hari keempat akan timbul kasus kesehatan,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di SDN 2 Tlogolele, Senin (13/3/2023).

Aris mengungkapkan potensi ISPA dan infeksi mata setelah hujan abu Merapi terjadi karena secara mikroskopis, abu dari erupsi vulkanik itu berbentuk seperti kristal yang lancip atau tajam. Ketika abu masuk ke saluran mata maka dapat mengakibatkan iritasi.

Advertisement

Aris mengungkapkan potensi ISPA dan infeksi mata setelah hujan abu Merapi terjadi karena secara mikroskopis, abu dari erupsi vulkanik itu berbentuk seperti kristal yang lancip atau tajam. Ketika abu masuk ke saluran mata maka dapat mengakibatkan iritasi.

Kemudian, ketika pemakaian masker tidak benar bahkan tidak patuh memakai masker, terlebih saat berada di luar ruangan area sebaran abu erupsi Merapi, berpotensi meningkatkan gejala ISPA.

Aris menyatakan tim nakes di tiga pos desa telah bersiap dengan menyediakan obat untuk dua penyakit tersebut. Aris juga menyatakan di masing-masing pos terdapat bidan desa. Ada pula tim khusus yang akan membantu back up tim di pos masing-masing desa.

Advertisement

Pos Kesehatan

Selanjutnya, Aris mengungkapkan tiga pos kesehatan di masing-masing desa tersebut telah efektif bekerja sejak hari pertama erupsi pada Sabtu sore. Ia menyatakan pos kesehatan hanya akan selesai ketika telah ada komando untuk menarik pos kesehatan.

Lebih lanjut, daerah-daerahterdampak hujan abu erupsi Merapi di Boyolali yang menjadi fokus penanganan pos kesehatan seperti Desa Tlogolele terdiri dari Dukuh Stabelan, Takeran, Belang, Karang, Ngadirojo, dan Tlogolele.

Kemudian, Desa Klakah fokus di Klakah Duwur, Klakah Ngisor, Klakah Tengah dan Bangunsari. Lalu di Desa Jrakah ada Dukuh Jrakah dan Bangunrejo. “Itu sebaran abu, fokus kami adalah sebaran abu. Memang sebaran abu ini bisa juga berkembang mengingat cuaca. Setiap hari kami evaluasi,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengungkapkan hingga saat ini tidak ada warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Merapi di Boyolali. Walaupun begitu, ia meminta warga untuk tetap waspada.

Selain memberikan imbauan, Polres Boyolali juga terjun ke lapangan dengan melakukan pemberian masker, membersihkan sisa abu dengan air, dan ikut bergabung dalam Pos Kesehatan di Balai Desa Tlogolele.

“Posko kesehatan bertujuan memberikan pemeriksaan kesehatan, memberikan obat-obatan dan vitamin kepada warga yang terdampak erupsi, harapan kami dengan adanya posko kesehatan tersebut apabila ada warga yang terganggu kesehatanya akibat dari erupsi segera cepat ada pertolongan medis,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif