Solopos.com, KLATEN — Hujan abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi menjadi salah satu bahaya sekunder pasca-erupsi, lantaran berbahaya bagi pernafasan meski juga punya dampak positif. Jangkauan abu vulkanik tersebut terus melebar hingga Selasa (14/3/2023).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng), mencatat sudah ada delapan daerah yang terdampak abu vulkanik Merapi tersebut. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Darurat BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa, kepada Solopos.com, Selasa.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.