SOLOPOS.COM - Penjual sayur di Pasar Ir Soekarno, Sukoharjo, Ruaniati, melayani pembeli pada Minggu (23/10/2022). (Solopos/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Penjualan bahan kebutuhan pokok di Pasar Ir Soekarno, Sukoharjo, menurun meski harga cenderung stabil. Hal itu lantaran saat hujan membuat banyak tengkulak terutama penjual makanan matang di sore hari memilih tutup daripada mengambil risiko saat hujan.

Pedagang ayam di Pasar Ir Soekarno, Sri, mengatakan penjualannya menurun hingga 30% sementara harga jual ayam miliknya terbilang stabil. “Kalau harga masih sama seperti sebelumnya, Rp30.000/kilogram belum ada kenaikan. Tapi kalau untuk penjualan berkurang,” terang Sri saat ditemui Solopos.com di kiosnya, Minggu (23/10/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sri mengaku biasanya dalam satu hari bisa menjual 1 kuintal daging ayam. Namun sekarang paling hanya 70-80 kilogram. Sementara itu pedagang lain di pasar yang sama, Runiati yang karib disapa Bu Likin (Solikin/nama anaknya), mengatakan hal senada.

Menurutnya ada penurunan penjualan bahan kebutuhan pokok di kiosnya di Pasar Ir Soekarno, Sukoharjo. Sedangkan harga bahan kebutuhan pokok yang dijualnya terbilang fluktuatif tergantung stok barang dari tengkulak sayur.

“Kalau harga ini naik turun misalnya cabai rawit merah ini sehari turun sehari naik tergantung stoknya, mungkin enggak ada yang panen kalau lagi hujan. Biasanya Rp24.000/kilogram sekarang menjadi Rp30.000/kilogram. Penjualannya menurun apalagi bakul makanan matang yang sore itu pilih pada tutup soalnya hujan kadang kan pakai angin juga,” terang Ruaniati di kiosnya.

Baca Juga: Banyak Hajatan, Harga Telur Ayam di Sukoharjo Tembus Rp27.500 Per Kg

Penjual Makanan Matang Kurangi Stok

Selain itu harga sayur seperti selada dan buncis ikut naik, terutama selada yang naik dua kali lipat dibanding harga normal. Harga selada biasanya Rp10.000 per kilogram menjadi Rp20.000/kilogram.

Hal itu lantaran curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan tanaman tersebut tidak tumbuh optimal. Sementara harga buncis dari Rp8.000/kilogram naik menjadi Rp10.000/kilogram. “Kubis ini malah turun dari biasanya Rp6.000/kilogram sekarang jadi Rp4.000-Rp5.000/kilogram. Kalau dari sana [tengkulak] Rp3.000/kilogram,” terang Ruaniati.

Sementara itu penjual makanan matang sore hari di kawasan Kartasura, Sukoharjo, Kristanti, mengatakan memilih mengurangi kuantitas penjualan lantaran cuaca yang tak menentu. Dia mengatakan sempat menutup dagangannya satu hari saat hujan deras mengguyur beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Waspada! Pengedar Uang Palsu Sasar Pedagang Pasar Tradisional Sukoharjo

“Biasanya kalau tiga kilogram ya dikurangi jadi satu atau dua kilogram [nasi/nasi bandeng]. Masalahnya kalau tidak dikurangi nanti malah rugi harus buang. Kalau hujan biasa ndak ada masalah tapi kalau deres pakai angin orang mau keluar jajan juga tidak mau, males, kotor. Makanan kayak gini kan enggak dijual online juga, jadi pembeli datang ke sini, kalau hujan ya tidak ke sini,” jelas Kristanti.

Dia mengakui beberapa rekannya yang lain terkadang memilih tutup jika hujan turun, apalagi jika hujan turun sejak siang hari. Namun beberapa lainnya memilih bertahan mencari peruntungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya