Soloraya
Senin, 13 November 2023 - 14:07 WIB

Hujan Belum Rutin dan Merata, 25 Desa di Klaten Masih Krisis Air Bersih

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air bersih. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATENKekeringan dan krisis air bersih masih melanda sebanyak 25 desa di sembilan kecamatan wilayah Kabupaten Klaten. Hujan yang mulai turun beberapa waktu terakhir belum rutin dan merata sehingga belum bisa mengatasi masalah krisis air bersih.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten pun hingga kini masih terus distribusi bantuan air bersih ke daerah kekeringan memasuki musim pancaroba.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari BPBD Klaten, total volume bantuan air bersih yang didistribusikan mencapai 3,9 juta liter atau 780 tangki per Sabtu (11/11/2023). Distribusi air bersih sudah dilakukan sejak 8 Juni 2023.

Sumber bantuan air bersih berasal dari APBD Klaten sebanyak 550 tangki dan elemen masyarakat 230 tangki. Bantuan air bersih menyasar 25 desa yang masih krisis bersih di sembilan kecamatan Kabupaten Klaten dengan jumlah total penerima manfaat sebanyak 8.069 keluarga atau 29.122 jiwa.

Sembilan kecamatan itu yakni Bayat (10 desa), Kemalang (5 desa), Karangdowo (3 desa), Jatinom (2 desa), Wedi (1 desa), Prambanan (1 desa), Trucuk (1 desa), Karangnongko (1 desa), dan Cawas (1 desa).

Advertisement

“Sampai saat ini masih jalan terus dropping air bersih. Karena intensitas hujannya belum tinggi dan belum cukup untuk mengisi penampungan-penampungan air masyarakat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, saat ditemui Solopos.com di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (13/11/2023).

Syahruna menjelaskan sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan mulai turun pada akhir November. Hanya, intentistasnya belum tinggi. “Hujannya tidak harian. Sesuai prediksi, puncak musim hujan dimulai pada Januari 2024,” ungkap dia.

Syahruna mengatakan ketersediaan anggaran untuk dropping air bersih diprediksi masih mencukupi hingga akhir musim kemarau tahun ini. Selain mengandalkan dari APBD, bantuan air bersih berdatangan dari elemen masyarakat. “Sudah kami perhitungkan, ketersediaannya masih mencukupi,” ungkap dia.

Advertisement

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suhartono, juga menjelaskan dropping air bersih hingga kini masih terus digulirkan. Distribusi bantuan air bersih itu dilakukan sepanjang ada permintaan dari pemerintah desa setempat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif