SOLOPOS.COM - Pemandangan di pos 4 Gunung Lawu (Januardi/JIBI/Harian Jogja)

Hujan deras di Gunung Lawu, Sabtu (1/10/2016) sore, membuat 7 peziarah sempat terjebak di Gua Telaga Wali Tawangmangu, Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Ribuan orang yang berangkat melaksanakan ritual malam 1 Sura di Gunung Lawu dan sekitarnya, Sabtu (1/10/2016). Namun, hujan lebat yang di sejumlah tempat di Karanganyar terjadi sejak sore hari hingga petang, membuat tujuh orang peziarah yang merupakan satu keluarga dari luar Karanganyar terjebak di Gua Telaga Wali Tawangmangu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Para peziarah mulai melaksanakan ritual di gua itu sejak siang hari. Mereka berencana keluar gua menuju warung maupun pos di sekitar gua saat hujan turun, tetapi kondisi saat itu tidak memungkinkan. Sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian berupaya menyelamatkan rombongan tersebut.

“Iya [kejadian itu] betul. Tidak ada apa-apa [tujuh orang selamat]. Mereka mau menyeberangi parit agak lebar tetapi takut. Lalu dibantu warga dan orang di sekitar situ. Hujan lebat pada [Sabtu] sore membuat aliran listrik padam,” kata Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (1/10/2016).

Karena kejadian itu, Anggota Polsek Tawangmangu, komunitas Anak Gunung Lawu (AGL), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar melalukan antisipasi dampak cuaca ekstrem tersebut. Mereka bersiaga untuk memastikan keamanan ribuan warga yang melaksanakan ritual malam 1 Sura di Gunung Lawu.

Riyanto menyampaikan sejumlah personel berjaga di sejumlah tempat yang ramai dikunjungi warga saat malam 1 Sura. Tempat-tempat itu antara lain Sendang Lanang di kompleks Pertapaan Bancolono, Cemoro Kandang, Petilasan Pringgodani, Sekrincing, dan lain-lain.

“Antisipasi, kami bagi personel pengamanan di sejumlah wilayah itu. Terutama di lokasi ritual. Anggota berada di empat lokasi itu untuk memberikan rasa aman kepada pengunjung yang melaksanakan tirakat,” ujar dia.

Riyanto menyampaikan belum banyak warga yang datang ke sejumlah lokasi di Tawangmangu untuk melaksanakan ritual pada Sabtu sore. Dia memprediksi lonjakan pengunjung pada Sabtu tengah malam hingga dini hari. Dia berharap setiap warga yang datang dapat lebih berhati-hati.

Koordinator Lapangan Pos Pendakian Gunung Lawu di Cemoro Kandang, Salikin, menuturkan anggota AGL mencatat puluhan orang pengunjung hendak melaksanakan ritual di Gunung Lawu sejak beberapa hari yang lalu. Sebanyak 10-20 orang per hari bahkan lebih.

“Rombongan mulai naik [puncak Gunung Lawu] sejak pagi sejak beberapa hari lalu. Prediksi kami ribuan orang di puncak Lawu dan sekitarnya. Kami mengamankan jalur dari Pos 1 hingga Pos 5. Penjagaan di Hargo Dalem. Ada 7-10 orang berjaga di sejumlah pos itu dan ada yang patroli mulai pukul 00.00 WIB,” ujar Salikin, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Komunitas AGL dibantu sukarelawan di Karanganyar, Tim SAR Karanganyar, PMI Kabupaten Karanganyar, pecinta alam, dan lain-lain, mengingatkan para calon pendaki agar berhati-hati dan tidak memaksakan diri. Hal senada disampaikan Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Karanganyar, Nugroho.

“Kesiapan fisik dan mental, perbekalan, dan perlengkapan. Kondisi sekarang ini dibilang aman ya enggak aman. Jangan nekat kalau kondisi enggak memungkinkan. Enggak usah dipaksakan,” kata Salikin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya