SOLOPOS.COM - Warga Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali, bergotong royong membersihkan longsoran di Jalur Gebyok-Senet, Rabu (15/2/2023) pagi. (Istimewa/Pemdes Selo)

Solopos.com, BOYOLALI — Setidaknya lima lokasi di wilayah Kecamatan Selo, Boyolali, dilanda bencana tanah longsor akibat hujan yang mengguyur wilayah lereng Gunung Merapi tersebut dua hari terakhir, Selasa-Rabu (14-15/2/2023).

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Widodo Munir, menyampaikan hujan pada Selasa siang hingga sore mengakibatkan longsor di beberapa tempat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Semuanya berlokasi di Kecamatan Selo, tidak ada yang di luar,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu. Ia mengungkapkan longsor pertama terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di Seruni, Samiran.

Longsor di Samiran menimpa tebing batas rumah antarwarga. Longsor di wilayah Selo, Boyolali, tersebut sudah ditangani oleh sukarelawan dan aparat desa setempat.

“Yang kedua Selasa sore, longsor di Gesikan, Jrakah, berada di jalan kampung Gesikan. Lalu kemudian di Tompak, Tarubatang, saat menjelang Maghrib, itu menutup jalur Selo arah Ampel,” jelasnya.

Pada Selasa malam terjadi longsor di Grintingan, Lencoh, Selo,setelah Isa. Terjadi juga penyumbatan di jembatan Grintingan sehingga longsorannya menjadi lumpur dan membanjiri jembatan di dukuh setempat.

Selanjutnya pada Rabu pagi disusul longsor di daerah Gebyok, Selo, tepatnya di jalan arah Selo ke Ampel, Boyolali. “Hari ini kami bersama-sama dengan masyarakat, kepolisian wilayah Selo, Koramil Selo, bersama sukarelawan menindaklanjuti pembersihan di empat lokasil longsor yang belum bisa diselesaikan kemarin,” kata dia.

Widodo menjelaskan BPBD Boyolali juga telah mengirimkan alat berat untuk penanganan mulai dari paling barat yaitu di Jrakah. Lalu, jika dibutuhkan di Lencoh, Widodo mengungkapkan alat berat juga akan dikirimkan ke sana.

“Kemudian ke Gebyok, terakhir ke Tarubatang. Mudah-mudahan waktunya cukup sehingga empat lokasi bisa kami bersihkan hari ini,” kata dia.

Lebih lanjut, Widodo mengingatkan Kecamatan Selo memiliki kemiringan topografi yang cukup tinggi baik di tepi jalan atau antarrumah warga. Sehingga ia meminta masyarakat untuk selalu waspada terkait kerawanan bencana longsor di Selo, Boyolali.

Ia melanjutkan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini telah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke pancaroba.

“Diperkirakan akhir Februari ini selesai. Namun, kalau melihat kondisi nyata, tampaknya hujan masih ada. Jadi sekali lagi, kami mengimbau kepada warga untuk selalu siaga,” jelasnya.

Ia juga meminta warga untuk mengecek halaman rumah. Ketika di pelataran terlalu banyak air tidak mengalir, Widodo meminta air untuk dialirkan ke selokan. “Kami sedang berupaya bersama warga dan berbagai pihak untuk mengatasi longsor,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya