Solopos.com, SOLO—Hujan deras yang mengguyur Kota Solo pada Minggu (4/2/2024) siang membuat Kampung Todipan, Kelurahan Purwosari, Laweyan, tergenang.
Genangan terjadi dikarenakan luapan air dari aliran sungai yang membelah kampung itu. Informasi tersebut diperoleh Solopos.com dari grup WhatsApp (WA) kebencanaan. Salah seorang anggota grup membagikan foto kondisi genangan di Todipan.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Di gambar itu terlihat luapan air menggenangi jalan-jalan kampung setinggi lutut orang dewasa. Warga tampak duduk-duduk di depan rumah sembari memantau kondisi banjir. Sebab beberapa rumah warga sudah kemasukan air.
Namun, warga terlihat tidak panik menghadapi kondisi tersebut. Sebab wilayah mereka sudah langganan banjir pada musim penghujan. Dalam satu kali musim penghujan, wilayah Todipan, Purwosari, bisa beberapa kali kena banjir.
Informasi itu dikonfirmasi Plt Lurah Purwosari, Joko Susilo, saat dihubungi Solopos.com. Menurut dia wilayah Todipan memang sering banjir. Air banjir berasal dari luapan Sungai Samanhudi yang melewati wilayah kampung padat tersebut.
“Oh iya. Kalau curah hujan tinggi biasanya memang air meluap dari Sungai Samanhudi. Sedangkan air yang ada di permukaan akan terhambat masuknya ke Sungai Samanhudi,” terang dia. Joko mengatakan genangan air siang ini tidak lama.
Sebab hujan yang turun juga tidak sampai beberapa jam. Begitu hujan reda, air di Sungai Samanhudi akan surut. Begitu juga banjir atau genangan air di Kampung Todipan. “Ini hujan sudah reda, dan genangan di Todipan sudah surut,” ungkap dia.
Joko menjelaskan persoalan genangan air di Todipan membutuhkan penanganan secara serius. Sehingga muncul usulan revitalisasi Sungai Samanhudi sebagai langkah konkret penanganan banjir di sepanjang daerah aliran sungai tersebut.
“Makanya waktu Musrenbangcam diusulkan revitalisasi Sungai Samanhudi. Butuh langkah konkret penanganan banjir di Todipan,” kata dia.