SOLOPOS.COM - Ilustrasi genangan di Kota Solo (Dokumentasi)
SOLO–Hujan deras yang mengguyur Kota Solo, Rabu (5/12/2012) sore, membuat volume aliran air di Sungai Bengawan Solo dan Kali Pepe mengalami naik. Namun peningkatan volume air tidak sempat meluap ke permukiman warga setempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, genangan air hujan terdapat di beberapa ruas jalan di Kota Solo. Genangan air hujan membuat arus lalu lintas tersendat, salah satunya di ruas Jl Kiai Mojo, Semanggi, Pasar Kliwon. Bahkan, ketinggian genangan air di jalan raya mencapai 50-60 cm sempat memacetkan arus jalan yang menghubungkan ke Kabupaten Sukoharjo.
“Akibat air hujan meluap ke jalan, kemacetan terjadi di depan SMA MTA, Semanggi. Namun pengguna jalan saling memaklumi lantaran kondisinya memang seperti itu,” terang Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Solo, Syahrir Rozie, saat dihubungi Solopos.com, Rabu malam.
Syahrir mengatakan pihaknya mengintruksikan anggotanya untuk bersiaga penuh saat hujan turun. “Kita tetap pantau terus, khususnya daerah yang dilewati Sungai Bengawan Solo. Saat ini masih landai, belum ada tanda-tanda banjir besar,” jelas Syahrir.
Sementara itu, Lurah Sangkrah, Singgih Bagjono menyatakan dari pantauan di pintu Air Demangan Sangkrah belum menunjukkan ada tanda-tanda datangnya banjir besar. “Wilayah Sangkrah masih kondusif dan aman. Sementara belum ada perkembangan air meluap alias nihil, tapi aliran air Kali Jenes mengalami peningkatan,” jelasnya.
Senada dengan Singgih, Ketua RW 006, Joyotakan, Serengan, Sagino mengatakan genangan air terjadi di drainase kampung. “Kondisi masih normal. Ada genangan tapi ketika hujan reda air dapat mengalir seperti biasa,” jelas Sagino.
Genangan tersebut tak berlangsung lama. Begitu hujan reda, kawasan itu tak lagi terjadi genangan.
