Soloraya
Sabtu, 24 Desember 2022 - 13:12 WIB

Hujan Lebat di Sukoharjo Sebabkan Banjir hingga Semeter, Pepohonan Ikut Tumbang

Tiara Surya Madani  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir masih menggenang di Dukuh Kesongo, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, hingga Sabtu (24/12/2022) pukul 10.46 WIB. Ketinggian 30 cm hingga satu meter. (Solopos.com/Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO – Sejumlah wilayah di Kecamatan Mojolaban dan Grobol, Kabupaten Sukoharjo terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur pada Jumat (23/12/2022) pukul 16.00 WIB – pukul 21.00 WIB.

Selain banjir, hujan dengan curah tinggi pada Jumat malam disertai pula dengan angin kencang. Akibatnya sejumlah pohon di beberapa kawasan tumbang.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com melalui BPBD Sukoharjo, sembilan pohon tumbang di Kecamatan Nguter meliputi lima pohon di Deda Kedung Winong dan empat pohon di Desa Gupit.

Selain itu, satu pohon tumbang juga terjadi di Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari. Namun, sekarang ini pohon tumbang tersebut saat ini telah dievakuasi.

Advertisement

Selain itu, satu pohon tumbang juga terjadi di Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari. Namun, sekarang ini pohon tumbang tersebut saat ini telah dievakuasi.

Baca juga: Evakuasi Banjir, Warga Jaten Dibikin Panik Kehadiran Ular Hijau Ekor Merah

Berdasar pantauan Solopos.com, hingga Sabtu (24/12/2022) pagi, sejumlah rumah masih terendam banjir.  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo melaporkan lebih dari 150 keluarga di Kecamatan Mojolaban terdampak banjir dengan ketinggian 30 sentimeter hingga 1 meter.

Advertisement

Sebagian warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing setelah air yang menggenangi rumah mereka surut. Beberapa warga nekat menerjang aliran air demi beraktivitas.

Menurut informasi yang didapat, luapan air ke rumah-rumah warga tersebut akibat Kali Samin yang tidak dapat menampung besarnya debit air.

Di kawasan Jatiteken RT 001/ RW 005, tampak beberapa warga mengungsikan harta benda ke atas tanggul karena rumah mereka bersebelahan langsung dengan bibir Sungai Bengawan Solo.

Advertisement

Update Banjir di Solo, Ratusan Rumah Terendam, Kelurahan Tampung Pengungsi

Salah satu warga, Santo, mengaku mengungsikan barang elektronik dan sejumlah baju ke atas tanggul dengan membuat tenda darurat dari terpal. Saat ini kondisi air di kawasan tersebut sudah surut sejak pukul 04.00 WIB, dan sebagian warga telah kembali ke rumah masing-masing.

Camat Mojolaban, Joko Windarto, mengatakan air mulai naik ke pemukiman warga pukul 10.00 WIB. “Akibat curah hujan yang tinggi dua hari terakhir, air mulai naik ke rumah warga pukul 10.00 WIB, khususnya di Desa Jatiteken,” kata Joko saat ditemui Solopos.com, Sabtu (24/12/2022) di Kantor Balai Desa Laban.

Advertisement

Selain dua desa tersebut, kawasan lain di Mojolaban yang sempat terdampak banjir meliputi Dukuh Nawud dengan dampak 2 RT jumlah 50 keluarga dan Dukuh Puntukrejo dengan 17 keluarga. Saat ini, air yang menggenangi sejumlah wilayah tersebut sudah surut dan warga telah kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Air Mulai Surut, Warga Terdampak Banjir di Karanganyar Bersih-Bersih Rumah

Banjir juga melanda Dukuh Kaliwingko, Desa Madegongo, Kecamatan Grogol. Sebanyak 40 keluarga mengungsi ke rumah warga yang tidak terendam banjir. Banjir dengan ketinggian kurang lebih 40 cm.

Banjir juga sempat menggenang beberapa lokasi di Kecamatan Grogol. Salah satunya di sekitar Patung Pandawa pada Jumat (23/12/2022) malam.

Camat Grogol, Herdis, mengatakan saat ini pihaknya masih meninjau beberapa lokasi tersebut untuk dilakukan evaluasi dan penyaluran bantuan. “Menurut informasi terakhir, kawasan Kwarasan, Tanjung Anom ada beberapa kawasan yang masih tergenang dengan ketinggian 30 cm,” kata Herdis saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan WhatsApp.

Baca Juga: Puskesmas Masaran 2 Sragen Kebanjiran, 5 Pasien Dievakuasi

Warga Dusun I, Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Sarah, mengaku air sempat memasuki rumah dengan ketinggian di bawah lutut orang dewasa. “Baru saja saya keluar, tinggi masih di bawah lutut orang dewasa. Itu yang di dalam gang. Kalau yang di jalan utama sekitaran bawah betis,” kata Sarah.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif