Soloraya
Jumat, 6 Mei 2011 - 23:38 WIB

Hujan lebat landa Wonogiri, banjir dan tanah longsor terjadi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos) – Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 13.00 WIB, Jumat (6/5) mengakibatkan air Sungai Wiroko meluap menggenangi ruas jalan penghubung Nguntoronadi-Tirtomoyo wilayah Desa Kulurejo, Nguntoronadi. Belasan rumah juga dilaporkan tergenang air sementara pengendara kendaraan yang kebetulan lewat terjebak macet.

Salah seorang warga Wonogiri yang tengah dalam perjalanan pulang dari Tirtomoyo, Wawan Ari Suyanto, kepada Espos, mengungkapkan dirinya terjebak di tempat itu sejak pukul 15.00 WIB. “Air sangat tinggi, mencapai perut orang dewasa. Kami tak bisa lewat. Pantauan saya ada sekitar 11 rumah di wilayah ini juga tergenang. Demikian pula areal persawahan. Tadi saya salat di masjid baru satu rakaat langsung terhenti karena air masuk ke dalam masjid,” terangnya. Wawan mengatakan bersama dirinya ada beberapa pengendara lain yang juga terjebak macet akibat banjir tersebut. Dia pun mengaku hanya bisa pasrah menunggu air surut.

Advertisement

Sementara itu, Camat Tirtomoyo, Teguh Waluyatmo pun mengalami hal serupa. Saat dalam perjalanan menuju rumah Bupati H Danar Rahmanto di Ngadirojo untuk menghadiri acara tasyakuran menjelang pernikahan Danar-Tabitha, Teguh terjebak macet. Ia pun terpaksa memutar jalan.

Di Tirtomoyo sendiri, kata Teguh, luapan air Sungai Wiroko menggenangi areal persawahan di Ngarjosari, yang membuat 50 hektare lahan sawah siap panen terendam. Sembilan rumah juga terendam air, sementara satu buah rumah terkena tanah longsor. Seekor sapi milik warga juga dilaporkan hanyut.

Sementara Kepala Desa Kulurejo, Aris Hartanto, saat dihubungi Espos mengungkapkan, banjir di wilayahnya menggenangi 24 rumah di Dusun Sambeng dan Dusun Ngropoh. Jalan yang tergenang terdapat di tiga titik mirip kolam, masing-masing berukuran 70 meter, 50 meter dan 80-an meter, dengan ketinggian genangan air antara 1 meter hingga 1,5 meter. “Genangan air itu menyebabkan kemacetan di jalan raya,” ujar Aris.

Advertisement

Hujan lebat juga mengakibatkan tanah longsor di ruas jalan Kulurejo ke Semin, Nguntoronadi, yang membuat jalan itu tertutup total. Panjang jalan yang tertimbun longsor mencapai sekitar 50 meter. “Kami belum bisa berbuat apa-apa karena hujan masih terus turun,” kata Aris.

Banjir juga menggenangi ruas jalan di Karangturi, Nguntoronadi sehingga memacetkan lalu lintas. Seorang anggota DPRD Wonogiri, Indu Suyitno yang menghubungi Espos menuturkan dirinya ikut menjadi korban kemacetan lalu lintas akibat banjir. “Bus saja ndak berani lewat, berarti genangannya cukup tinggi. Tadi juga ada truk nekat menerobos, tapi lalu mogok,” ujarnya.

Warga Baturetno, Djarot, mengungkapkan banjir di lokasi itu menyebabkan kendaraan dari dan ke Baturetno tak bisa melintas. Dirinya pun terpaksa memutar lewat Pracimantoro untuk menuju Wonogiri. “Jaraknya jadi 60 km, padahal kalau lewat Baturetno ke Wonogiri hanya 22 km,” ujarnya.

Advertisement

shs/tus

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif