SOLOPOS.COM - Ilustrasi padi ambruk (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi padi ambruk (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Hujan selama hampir seharian membuat sedikitnya 7 hektare tanaman padi di tiga dusun di Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Wonogiri ambruk.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kondisi ini memaksa petani mempercepat panen. Kades Pare, Sugeng, saat dihubungi Solopos.com, Senin (10/6/2013), mengatakan tanaman padi yang ambruk terpantau di Dusun Tangkluk, Serut dan Gondang. Tanaman padi yang sebagian besar hampir memasuki masa panen tersebut rebah dan terendam genangan air.

Menurut Sugeng, hujan deras dalam waktu  yang cukup lama Sabtu-Minggu (8-9/6/2013) membuat batang tanaman padi tidak kuat penahan berat bagian atas batang.

“Penyebab utamanya memang karena hujan deras kemarin. Yang ambruk ada kira-kira 7-8 hektare padi,” ungkap Sugeng.

Kondisi tersebut membuat petani mengambil langkah cepat dengan mempercepat masa panen. Pada Senin, Sugeng mengabarkan sejumlah petani memulai memanen padi.

Dia menambahkan selain persoalan hujan, ambruknya tanaman padi juga diduga disebabkan petani setempat terlalu  banyak menggunakan pupuk urea. Di samping itu, penggunaan padi  varietas umbul-umbul juga membuat jumlah padi yang ambruk cukup  banyak. Pasalnya, jenis padi tersebut diakui memiliki batang yang rawan rebah.

Adanya tanaman padi ambruk akibat hujan deras dibenarkan Camat Selogiri, Bambang Haryanto. Kejadian ini, menurutnya, menjadi pelajaran berharga bagi para petani untuk mulai mengurangi pemakaian pupuk kimia, seperti urea, dan mulai lebih banyak memakai pupuk organik.

Di sisi lain, Bambang menilai petani tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Sebab, menurut pengalaman, memasuki bulan Juni seharusnya masuk musim kemarau. Kenyataannya hujan masih turun dengan deras sehingga membuat padi yang biasa ditanam pada masa tanam (MT) II tidak cocok dengan cuaca saat ini.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Wonogiri, Guruh Santoso, mengatakan padi ambruk kemungkinan dipicu faktor hujan, kelebihan unsur nitrogen (N) dan kesalahan memilih varietas padi. Menurutnya, padi jenis umbul-umbul yang pada MT II biasa digunakan petani, memang memiliki batang yang mudah ambruk.

Sedangkan soal unsur N, Guruh menjelaskan pemakaian pupuk dengan unsur N berlebih tidak cocok untuk digunakan pada musim hujan. “Hujan mengandung N, sehingga padi mendapat unsur N dari pupuk sekaligus air hujan. Kelebihan unsur N itu yang membuat padi mudah ambruk. Saran kami sebaiknya petani mulai menerapkan pemupukan berimbang,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya