SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)--Jumlah permukiman warga Balerante Kemalang Klaten yang luluh lantak tersapu awan panas mencapai 170 unit. Ratusan lainnya, mengalami rusak ringan lantaran tertimpa pohon tumbang.

Dalam waktu dekat, Pemkab Klaten bakal membangukan hunian sementara semi permanen sebanyak 5.627 unit selama masa recovery 3-5 bulan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Anggaran tengah dihitung. Jumlah rumah semi permanen sebanyak pengungsi dengan anggaran Rp 6,5 juta/ unit,” kata Bupati Klaten Sunarna kepada wartawan di lingkungan Pendapa Setda Pemkab Klaten, Sabtu (20/11).

Dengan anggaran senilai Rp 6,5 juta/ unit, maka setidaknya Pemkab harus menyediakan dana senilai Rp 36,6 miliar untuk membangunkan rumah sementara semi permanen tersebut.

Meski demikian, Sunarna mengaku belum tahu persis anggarannya dan saat ini masih ditangani Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten.

“Proses pelelangan sudah dimulai. Namun, teknisnya dan dananya, masih dibahas. Awal pekan ini, sudah bisa disampaikan kepada warga,” paparnya.

Ada empat desa yang akan mendapatkan hunian sementara, yakni warga Balerante, Sidorejo, Tegalmulyo dan Kendalsari, Kecamatan Kemalang.

Untuk warga Balerante, Pemkab Klaten menawarkan lokasi di Desa Kepurun, Manisrenggo. Sementara untuk Desa Sidorejo, Tegalmulyo dan Kendalsari, ditawari lokasi di Desa Dompol Kemalang.

“Intinya, jangan terlalu jauh dengan permukiman. Namun, juga tak terlalu berbahaya dengan Merapi,” katanya.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya