Soloraya
Rabu, 9 November 2016 - 05:00 WIB

HUT KARANGANYAR : 99 Sinden Iringi Ki Manteb dan Ki Anom Suroto Ndalang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dalang Ki Anom Suroto memainkan wayang sedangkan Ki Manteb Soedharsono duduk menunggu giliran mendalang di Alun-Alun Karanganyar, Senin (7/11/2016). (JIBI/Solopos/Dishubkominfo Karanganyar)

HUT Karanganyar, dua dalang ternama tampil memeriahkan peringatan HUT ke-99 Kabupaten Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Dua dalang ternama, Ki Manteb Soedharsono dan Ki Anom Suroto, mendalang dengan lakon Semar Mboyong Wisnu Manunggal di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar, Senin (7/11/2016).

Advertisement

Dua dalang itu memainkan wayang dalam rangka memperingati HUT ke-99 Kabupaten Karanganyar sekaligus memperingati Hari Wayang Sedunia. Dua dalang itu menggunakan satu kelir berukuran 12 meter dan memboyong 99 sinden.

Pemkab Karanganyar menampilkan dua dalang itu untuk menghibur warga Karanganyar. Ki Anom Suroto memulai pertunjukan wayang kulit itu sedangkan Ki Manteb Soedharsono duduk  di antara penabuh gamelan menunggu giliran.

Tidak jauh dari tempat Ki Manteb duduk, puluhan sinden duduk berjejer. Mereka mengenakan kebaya dengan warna senada.  Riasan dan sanggul pun nyaris seragam.

Advertisement

Pemkab menghadirkan sinden dengan jumlah sama dengan usia Kabupaten Karanganyar. Tahun lalu, Pemkab mengundang 98 sinden. Sedangkan tahun ini ada 99 sinden yang diikutsertakan.

Lakon Semar Mboyong Wisnu Manunggal menceritakan Semar sebagai pamong. Negara Pancawati, Astina, Amarta, terjadi huru-hara, raja saat itu memerintahkan agar memboyong Semar supaya keadaan tenteram.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan pergelaran wayang kulit mempertemukan dua dalang pada satu panggung  itu diharapkan dapat mengobati rasa kangen warga. Pencinta wayang rindu menikmati penampilan khas dua dalang itu.

Advertisement

“HUT ke-99 Kabupaten Karanganyar kami menyiapkan 99 sinden. Sesuai usia. Kami juga menghadirkan dua dalang Ki Anom Suroto dan Ki Manteb Soedharsono. Wayang diakui menjadi warisan budaya dunia. Sebagai warga negara Indonesia kita harus ikut melestarikan warisan budaya,” kata Yuli saat memberikan sambutan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif