SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M Said Hidayat, saat diwawancarai wartawan seusai upacara HUT ke-176 Kabupaten Boyolali di Pendapa Gedhe Boyolali, Senin (5/6/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Bupati Boyolali, M Said Hidayat, menjelaskan prinsip pembangunan di Boyolali adalah jangan sampai ada yang tertinggal dan tidak dipikirkan. Hal itu dikatakan Said seusai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-176 kabupaten tersebut di Alun-Alun Kidul, Senin (5/6/2023).

“Konsep membangun Kabupaten Boyolali aja ana sing kececer. Jangan ada yang tertinggal untuk tidak kami pikirkan. Marilah kita pikirkan langkah pembangunan yang baik ke depan di usia ke-176 tahun ini,” kata dia.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin Boyolali sebelumnya karena turut memberikan catatan sejarah pembangunan di Kabupaten Boyolali. Tak hanya itu, Bupati Said berterima kasih kepada seluruh lini jajarannya atas pembangunan di Kota Susu.

“Tujuan membangun Kabupaten Boyolali yang kalau dirangkum sesungguhnya hanya ada dua hal yang kami pikirkan, yaitu tentang menurunkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Said mengatakan salah satu langkah untuk mewujudkan tujuan membangun Kabupaten Boyolali seperti pembangunan infrastruktur, pertanian, hingga memperhatikan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan kaum difabel.

Terkait angka kemiskinan di Boyolali, Said menjelaskan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Boyolali pada 2022 turun dari sebelumnya 10,62% menjadi 9,82%. Ia menjelaskan program Monitoring Center of Development (MCD) Boyolali terinspirasi dari program Monitoring Center For Prevention (MCP) milik KPK.

“Atas inspirasi itu, Boyolali mengembangkan MCD sehingga pola pengawasan bisa sampai ke tingkat bawahnya. Keikutsertaan, peran serta masyarakat turut bersama hadir,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Said juga menyampaikan di usia 176 tahun, telah banyak prestasi yang diraih Pemkab Boyolali seperti opini WTP 12 kali berturut-turut dari BPK.

Lalu MCP terbaik dan Survei Penilaian Integritas (SPI) peringkat I nasional yang diapresiasi KPK, Piala Adipura ke-14, Pengelolaan Kebun Raya Indrokilo terbaik se-Indonesia, dan prestasi lainnya.

Selain itu, Said mengatakan dokter luar negeri juga memperhatikan apa yang dilaksanakan Pemkab Boyolali dalam memperhatikan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pemkab memiliki program intervensi perawatan ODGJ yang dipusatkan di RSUD Simo. Per desa juga disediakan sukarelawan untuk ODGJ agar mengawasi pengobatan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya