Soloraya
Sabtu, 19 Mei 2012 - 20:56 WIB

HUT KE-271 WONOGIRI: Disoal, Penyelenggaraan Lomba Mewarna Korbankan KBM

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Egrang, salah satu permainan tradisional yang ikut memeriahkan acara HUT Ke-271 Wonogiri (Espos/Trianto Hery Suryono)

Egrang, salah satu permainan tradisional yang ikut memeriahkan acara HUT Ke-271 Wonogiri (Espos/Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI--Kemeriahan puncak peringatan hari jadi ke-271 Wonogiri terjadi, Sabtu (19/5). Baik di pendapa rumah dinas, Alun-alun Giri Krida Bakti hingga monumen Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri penuh kegiatan yang mayoritas diikuti oleh masyarakat Wonogiri. Ribuan warga berkerumun di tiga lokasi itu.

Advertisement

Di pendapa rumah dinas bupati dilangsungkan pameran produk ketahanan pangan dan lomba mewarnai untuk kelas I-III sekolah dasar (SD) sejak jam 08.00 WIB sedang di Alun-alun dilangsungkan permainan kuno, seperti egrang, benthik dan gobak sodor dan lantunan musik lesung dan cokekan. Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto didampingi istrinya, Tabitha hadir di panggung lomba olahraga tradisional tersebut.

Bersama-sama dengan Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha, Dandim 0728/Wonogiri, Letkol (Inf) Murdjoko dan Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika mereka mengenakan pakaian khas Jawa, yakni sorjan berikat kepala. “Kemeriahan peringatan hari jadi semoga menjadi semangat baru warga Wonogiri untuk membangun kebersamaan demi kesejahteraan bersama,” ujar Bupati.

Namun, kemeriahan itu sedikit ternoda dengan digelarnya lomba mewarna tingkat SD di pendapa rumah dinas Bupati. Tulus, Anto dan Joko, wali murid siswa SD yang mengantar anaknya mengikuti lomba, menyatakan, lomba mewarna tidak pantas digelar berbarengan dengan jam efektif kegiatan belajar mengajar (KBM).

Advertisement

Mereka menyambut baik ide panitia hari jadi Wonogiri namun waktunya tidak tepat. Menurut mereka, pihak sekolah dihadapkan pada posisi dilematis. Yakni, tak mampu menolak perintah atasan sementara semua guru disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan anak didik menghadapi ujian kenaikan kelas. “Akan lebih baik apabila digelar Minggu sehingga tak merampas hak anak untuk belajar,” ujar Anto.

Terpisah, Ketua Panitia Hari Jadi ke-271 Wonogiri, Budiseno saat mengonfirmasi <I>Espos<I> menyatakan, permohonan maaf kepada para pelajar Wonogiri. “Kejadian hari ini (mewarna) akan dikaji ulang sehingga tak terulang di tahun mendatang. Mengikuti lomba itu memang tidak bisa diwakilkan sehingga tak pas jika setiap sekolah hanya diwakili oleh beberapa siswa.”

Dijelaskan oleh Budiseno yang juga Sekda Wonogiri, pihak panitia menargetkan semua kegiatan massal selesai tepat pada hari jadi, 19 Mei. “Ternyata, masih ada kekeliruan. Panitia tak bermaksud merampas hak anak untuk belajar. Panitia berterima kasih atas masukan itu dan akan dijadikan bahan evaluasi.”

Advertisement

Diakuinya, agenda peringatan hari jadi tahun ini dipadatkan sehingga semua kegiatan massal dirampungkan pada 19 Mei. Namun demikian pada 27 Mei mendatang masih diagendakan kegiatan Wonogiri Berdzikir yang mendatangkan ustadz Arifin Ilham.

Advertisement
Kata Kunci : Hut Ulang Tahun Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif