Soloraya
Sabtu, 17 Agustus 2013 - 17:41 WIB

HUT KE-68 RI : Bendera Raksasa Dikibarkan di Atas Sungai Bengawan Solo

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Merah putih ukuran 130 meter x 90 meter dibentangkan oleh anggota Brigif 6/2 Kostrad, Palur, Sukoharjo bersama masyarakat, menyelimuti aliran Sungai Bengawan Solo, Sabtu (17/8/2013). Pembentangan bendera itu dalam rangka memperingati HUT ke-68 RI. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Espos)

Merah putih ukuran 130 meter x 90 meter dibentangkan oleh anggota Brigif 6/2 Kostrad, Palur, Sukoharjo bersama masyarakat, menyelimuti aliran Sungai Bengawan Solo, Sabtu (17/8/2013). Pembentangan bendera itu dalam rangka memperingati HUT ke-68 RI. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Espos)

Lirik lagu kebangsaan Indonesia berjudul Indonesia Raya dikumandangkan oleh tamu undangan di bantaran Sungai Bengawan Solo, sekitar Jembatan Bacem, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Sabtu (17/8/2012).

Advertisement

Seiring dinyanyikannya lagu Indonesia Raya, sebuah bendera merah putih raksasa ukuran 90 meter x 130 meter dibentangkan. Puluhan warga menarik kain merah putih berbentuk bendera. Acara itu digelar untuk memeriahkan HUT ke-68 RI. Seperti pengibaran bendera merah putih, usai lirik lagu Indonesia Raya rampung, selesai juga penarikan dan terbentanglah bendera merah putih. Merah putih menyelimuti aliran Sungai Bengawan Solo yang mengalir sampai jauh. Kegiatan itu dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) pada piagam 6092.

Aksi itu menggugurkan rekor lama yang dicetak Kodam IX Udayana, Bali dengan ukuran 120 meter x 72 meter. Danbrigif 6/2 Kostrad, Kolonel (Inf) Kunto Arif Wibowo menyatakan, bendera tersebut dijahit tangan oleh sembilan anggotanya selama 10 hari. Bentangan bendera itu akan dilakukan selama sepekan.

“Kami (anggota brigif) hanya menyangga namun yang menarik bendera masyarakat. Ada sekitar 500-an warga yang menarik agar bendera terbentang,” ujarnya.

Advertisement

Diceritakan oleh perwira melati tiga, salah satu alasan kenapa Sungai Bengawan Solo dipilih menjadi tempat pembentangan bendera raksasa, karena aliran sungai bisa menjadi jalur transportasi dan munculnya peradaban.

“Kami ingin mengingatkan kembali pentingnya kebersamaan. Dari hal kecil inilah upaya kebersamaan kami bangkitkan. Tidak ada perbedaan profesi, kasta. Semua menarik merah putih karena bangga da
senang hidup di tanah air Indonesia,” tegasnya.

Selain bentangan bendera raksasa di bantaran sungai juga dipasang bendera merah putih. Sebanyak 25.000-an bendera dipasang dari Wonogiri hingga Sragen. Pantauan solopos.com, ribuan orang melihat kegiatan itu. ada yang nekat memanjat tiang Jembatan Bacem ataupun turun ke sungai dan berteduh di bawah daun pisang. Warga yang berdatangan juga mengabadikan momentum itu dari ponsel, ipad ataupun kamera yang dibawa.

Advertisement

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya berharap jiwa nasionalisme terpatri dan mengalir sampai jauh. Bupati berharap, kepentingan pribadi dan golongan ditinggalkan untuk membangun rasa nasionalisme.

“Saya ucapkan selamat bagi masyarakat Sukoharjo yang telah mampu mencetak rekor MURI baru, yakni membentangkan bendera ukuran 90 meter x 130 meter. Gagasan dan ide besar TNI dan masyarakat ini perlu diteruskan agar tertanam rasa nasionalisme.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif