SOLOPOS.COM - Warga mengibarkan bendera Merah Putih saat upacara Hari Kemerdekaan RI di lapangan Sukorejo, Sambirejo, Sragen, Kamis (17/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan warga dari berbagai lingkungan rukun tetangga (RT) dan anak-anak sekolah melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih di Lapangan Desa Sukorejo, Sambirejo, Sragen, Kamis (17/8/2023). Upacara tersebut baru kali pertama digelar di Sukorejo karena biasanya dipusatkan di Kecamatan Sambirejo.

Ada yang beda dalam upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Sukorejo karena para petugasnya merupakan perwakilan dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Relawan Bakti BUMN.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Upacara dengan latar belakang Gunung Lawu itu berlangsung pada pukul 07.30 WIB. Dalam upacara itu diikuti anak-anak sekolah dasar, karang taruna, ibu-ibu PKK, perwakilan dari 15 RT se-Desa Sukorejo.

Bertindak sebagai komandan upacara, yakni Letkol Marinir (Purn) Hartono dan pembina upacara adalah pimpinan salah satu BUMN di bawah Kementerian BUMN, yakni Kepala Unit TJSL PT Kliring Berjangka Indonesia, Anung Diploarutolo. Dalam kesempatan itu, Anung membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Kepala Desa (Kades) Sukorejo, Sambirejo, Sragen, Sukrisno, saat ditemui Solopos.com seusai upacara HUT RI, Kamis, mengungkapkan selama menjabat Kades Sukorejo baru kali pertama menggelar upacara bendera yang melibatkan seluruh elemen masyarakat Sukorejo.

Dia menerangkan biasanya upacara dipusatkan di Kecamatan Sambirejo. Selain diikuti warga dari 15 RT, upacara itu juga diikuti para siswa dari SDN Sukorejo dan MIM Sukoreji.

“Selain dari Relawan Bakti BUMN, petugasnya juga dari mahasiswa Undip dan petugasnya asli warga Sukorejo, seperti komandannya, pemain keyboard, dan paskibranya semua warga Sukorejo,” ujarnya.

Sukrisno mengatakan upacara ini dilaksanakan untuk membangkitkan semangat perjuangan 1945. Dia mengatakan perjuangan merebut kemerdekaan itu tidak mudah dan mengorbankan nyawa.

“Sekarang tinggal mengisi kemerdekaan, salah satunya dengan upacara dan semangat membangun desa. Persiapannya hanya lima hari,” ujarnya.

Setelah upacara dilanjutkan dengan aneka lomba. Di sela-sela itu, warga bisa membeli aneka jajanan dari para usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dengan menggunakan kupon yang telah disediakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya