Soloraya
Jumat, 7 Agustus 2020 - 16:14 WIB

HUT RI, Warga Sukoharjo Dilarang Gelar Malam Tirakatan Apalagi Lomba Agustusan Lucu-Lucuan

Indah Septiyaning Wardani  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemeriahan peringatan HUT RI 17 Agustus. (Dok/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Warga di Kabupaten Sukoharjo diminta tidak menggelar aneka perlombaan yang bersifat mengumpulkan massa dalam rangkaian peringatan agustusan atau HUT Kemerdekaan RI.

Hanya lomba kebersihan lingkungan yang diperbolehkan digelar. Selain itu warga juga diminta tidak nekat menggelar malam tirakatan pada malam 17 Agustus karena masih pandemi Covid-19.

Advertisement

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Widodo, mengatakan surat edaran Pemkab Sukoharjo terkait larangan menggelar aneka perlombaan dan malam tirakatan sudah disebarkan ke seluruh camat dan ditindaklanjuti ke desa/kelurahan masing-masing.

Sedih! Ibu dan Anak di Sragen Positif Covid-19, Diduga Tertular Tukang Jahit

Advertisement

Sedih! Ibu dan Anak di Sragen Positif Covid-19, Diduga Tertular Tukang Jahit

"Jadi lomba yang sifatnya lucu-lucuan seperti makan kerupuk, memasukkan pensil, gobak sodor atau yang sifatnya mengumpulkan massa tidak boleh. Tapi lomba seperti kebersihan lingkungan itu tetap boleh digelar," kata Widodo saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (7/8/2020).

Widodo mengatakan biasanya aneka perlombaan agustuan marak digelar warga Sukoharjo dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI. Namun di tahun ini lantaran pandemi Covid-19 dan masih tingginya kasus corona di Sukoharjo, kegiatan perlombaan dengan mengumpulkan massa diminta ditiadakan.

Advertisement

Positif Covid-19 Solo Tembus 290 Orang, Lagi-Lagi Pasien Suspek Naik Kelas

"Tidak ada malam tirakatan di Sukoharjo. Agenda tirakatan Hari Kemerdekaan tingkat kabupaten juga ditiadakan," kata dia.

Widodo mengatakan peringatan agustusan atau Hari Kemerdekaan oleh warga Sukoharjo tahun ini digelar penuh keprihatinan di tengah pandemi Covid-19. Apalagi pandemi Covid-19 hingga kini belum juga selesai sejak melanda Indonesia pada Maret lalu.

Advertisement

Meniadakan Upacara di Alun-Alun

Beberapa kegiatan Pemkab dalam rangkaian kegiatan HUT Kemerdekaan juga terpaksa ditiadakan. Selain tidak ada malam tirakatan dan resepsi seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemkab juga meniadakan upacara bendera yang diikuti seluruh komponen masyarakat di lapangan Alun-alun Satya Negara.

Hoaks Dan Ketidakpercayaan Masyarakat Soal Covid-19 Bikin Kerja Nakes di Solo Kian Berat

Upacara bendera akan dilaksanakan organisasi perangkat daerah (OPD) di masing-masing lingkungan kantor. "Bupati bersama jajaran Forkopimda dan pimpinan OPD akan mengikuti upacara virtual dengan Istana Negara pukul 10.00 WIB," katanya.

Advertisement

Widodo berharap warga di Sukoharjo mematuhi kebijakan Pemkab Sukoharjo yang melarang tirakatan dan perlombaan agustusan. Meski kegiatan perlombaan dan malam tirakatan ditiadakan, Widodo mengatakan gelegar Hari Kemerdekaan tetap harus ada.

Misalnya warga memasang bendera merah putih, umbul-umbul, lampu hias di lingkungan masing-masing. Kepala Desa (Kades) Tiyaran, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Sunardi, mengaku telah menyosialisasikan terkait larangan menggelar aneka perlombaan dan malam tirakatan dalam rangkaian HUT Kemerdekaan RI kepada masyarakat.

Gara-Gara Proyek Tol Solo-Jogja, 9 Rumah di Klaten Ini Terancam Terisolasi

Dia akan meminta seluruh pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Wilayah (RW) memantau dan mengawasi wilayahnya masing-masing. Harapannya warga mematuhi dengan tidak menggelar lomba tujuh belasan dan malam tirakatan.

"Memang cukup berat karena tujuh belas Agustus itu identik dengan lomba dan tirakatan. Tapi karena untuk mencegah kasus Corona, maka warga harus mengikuti arahan pemerintah tidak ada malam tirakatan dan lomba," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif