SOLOPOS.COM - Karyawan Pemkot Solo melakukan aksi resik-resik kutha di kawasan Pasar Gede, Solo, dengan membersihkan abu vulkanis letusan Gunung Kelud , Senin (17/2/2014). Aksi tersebut diikuti oleh TNI, Polri, Ormas, dan warga dalam rangka menyambut HUT ke-269 Kota Solo. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Acungan jempol pantas diberikan pada Pemkot Solo dalam menyambut Hari Jadi ke-269 Kota Solo, Senin (17/2/2014). Alih-alih melakukan prosesi seremonial maupun perayaan berlebihan, para abdi negara memilih terjun untuk resik-resik kutha. Ya, meski hujan abu Gunung Kelud sudah lewat beberapa hari, gumpalan debu masih memenuhi sudut-sudut kota.

Pagi itu, ribuan pegawai negeri sipil (PNS) tak ubahnya petugas kebersihan dadakan. Mengenakan pakaian olahraga, mereka membersihkan abu vulkanik dengan peralatan seperti sekop, cetok dan sapu. Meski mendapat “pekerjaan” baru, para PNS tak cangggung saat membereskan abu. Seperti halnya Lancer S. Naibaho, 54. Seorang PNS Badan Kepegawaian Daerah (BKD) itu mendapat bagian menyapu Koridor Jl. Jenderal Sudirman (Jensud). Bagi warga Manahan ini, membersihkan debu sisa abu vulkanik menjadi kesehariannya dalam tiga hari terakhir. “Di rumah sampai dapat empat karung (abu). Kalau sekarang diajak kerja bakti ya enteng-enteng saja,” ujarnya kepada solopos.com.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pantauan solopos.com, proses pembersihan di Koridor Jensud berlangsung lumayan cepat. Selain banyaknya PNS yang bergotong-royong, pembersihan dibantu hidran dan sejumlah kendaraan penyemprot air. Sedikitnya enam mobil pemada kebakaran, tiga truk PDAM, satu truk Bakorwil dan dua truk Dinas Kebersihan dan Pertamanan diperbantukan saat kerja bakti.

Kepala BKD, Hari Prihatno, mengatakan resik-resik kutha digelar hingga tiap-tiap kecamatan. Setiap hari, PNS yang terjun kerja bakti sekitar 4.000 atau separuh dari jumlah abdi negara di Solo. Pihaknya menjamin layanan publik tak akan terganggu dengan kegiatan itu. “Sebagian di kantor, sebagian di jalan. Pelayanan aman,” janjinya.

Rencananya, kegiatan kerja bakti bakal digelar hingga Jumat (21/2/2014) dengan waktu pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku sengaja mengganti upacara HUT hari itu dengan kerja bakti. Hal ini sebagai wujud keprihatinan terhadap bencana Gunung Kelud. “Upacara tetap digelar, hanya diundur Minggu (23/2/2014),” terangnya.

Wali Kota mengatakan upaya pembersihan yang dilakukan sejak Jumat (14/2/2014) baru mampu menggiring debu sekitar 10%. Oleh karena itu, dia berharap partisipasi seluruh warga Solo dalam membersihkan lingkungannya. Saat resik-resik kutha, elemen TNI Polri maupun satgas Majelis Tafsir Alquran (MTA) telah bergabung. “Kalau tidak segera dibersihkan, debu akan menjadi sedimen yang mengendap di saluran drainase. Warga Solo harus kembali bergotong-royong,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya