SOLOPOS.COM - RUSAK -- Petugas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen melakukan pembenahan atas tanaman yang rusak terinjak para penonton karnaval peringatan HUT Sragen. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

RUSAK -- Petugas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen melakukan pembenahan atas tanaman yang rusak terinjak para penonton karnaval peringatan HUT Sragen. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

SRAGEN – Taman kota sepanjang 12 km di Jl Raya Sukowati Sragen rusak parah lantaran diinjak-injak ribuan penonton karnaval Hari Jadi ke-266 Kabupaten Sragen, Minggu (27/5/2012). Selain kerusakan taman kota, karnaval tersebut juga berdampak pada meningkatnya volume sampah sampai tiga kali lipat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sejumlah petugas kebersihan taman, Senin (28/5/2012), sejak pukul 07.00 WIB, bekerja membersihkan sampah dan memangkas tanaman di taman kota yang rusak. Pekerjaan tersebut dilakukan dua tim pekerja mulai dari perempatan teminal lama hingga pertigaan Beloran Sragen. Hingga pukul 11.00 WIB pekerjaan tersebut baru selesai.

“Tanaman bakung yang rusak ini sengaja dipangkas agar bisa tumbuh kembali. Setelah dipangkas, kami akan menyiraminya mulai nanti sore,” ujar salah seorang petugas pertamanan yang enggan disebut namanya saat memotong tanaman di depan Kantor Dinas Bupati Sragen.

Kabid Kebersihan dan Pertamanan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen, Purwosantoso, saat dijumpai wartawan, Senin, mengungkapkan kerusakan taman kota itu memang sudah parah pascakarnaval, Minggu lalu. Dia sudah menerjunkan tim kebersihan dan tim pertamanan untuk menangani kondisi taman yang rusak. “Kami belum bisa memprediksi berapa rupiah kerugian yang ditanggung BLH. Jenis tanaman yang rusak meliputi bakung, tanaman wulu jago dan bugenvil. Kendati taman rusak, tapi saya puas karena karnaval berlangsung sukses dengan jumlah penonton yang membeludak. Kami cukup memangkas tanaman itu, setelah disirami beberapa bulan akan tumbuh kembali,” tukas Purwosantoso didampingi Sekretaris BLH Sragen, Heru Wahyudi.

Menurut dia, alokasi anggaran untuk pemeliharaan taman tahun ini mencapai Rp133 juta. Senilai Rp50 juta di antaranya, lanjut dia, digunakan untuk pengadaan bibit tanaman. Perbaikan taman itu, sambung dia, bakal dilakukan dengan menggunakan alokasi dana yang ada. Purwosantoso menambahkan dana itu meningkat tiga kali lipat bila dibandingkan 2011 lalu yang hanya Rp42 juta.

Purwosantoso mengungkapkan volume sampah pascakarnaval juga meningkat sampai tiga kali lipat. Volume sampah harian, ujar dia, hanya sekitar delapan meter kubik per hari. Namun pascakarnaval, urai dia, volume sampah meningkat sampai 24 m3/hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya