Soloraya
Senin, 7 Oktober 2013 - 19:45 WIB

HUTAN MERBABU TERBAKAR : Api Melalap 25 Hektare

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Api di kawasan hutan Gunung Merbabu, Jumat (4/10/2013) malam, tetap membikin warga Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah waswas meskipun Camat Selo, Sumanto, membantah keberadaannya. (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Api di kawasan hutan Gunung Merbabu, Jumat (4/10/2013) malam, tetap membikin warga Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah waswas meskipun Camat Selo, Sumanto, membantah keberadaannya. (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Tim pemadaman kebakaran hutan Gunung Merbabu, Senin (7/10/2013), masih menyisir lokasi kejadian guna memadamkan bara yang tersisa di pangkal perdu.

Advertisement

Kebakaran sejak Kamis (3/10/2013) malam itu, diperkirakan telah melalap 25 hektare lahan hutan kawasan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM).

Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Resor Selo pada Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Suparmin.
“Total luas masih estimasi, 25 hektare. Karena pasca kebakaran masih ada pekerjaan yakni identifikasi, lewat itu nanti ditentukan berapa luas kebakaran,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Senin sore.

Dia memastikan kebakaran tak melalap tumbuhan tegak. Api berawal di atas Dusun Kajor, Desa Jrakah, Selo, menyebar ke daerah lain lantaran terkena angin. Penyebab kebakaran juga masih didalami pihaknya.
“Maka hari ini teman-teman masih ada yang naik untuk memadamkan bara sisa arang, yakni pohon perdu. Biasanya di bagian bawah masih menyisakan bara. [Kebakaran] belum dikatakan 100 persen padam,” tukasnya.

Advertisement

Sejauh ini, lanjut dia, tim pemadam dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, warga, Pamswakarsa dan masyarakat peduli api menjangkau lokasi via jalur pendakian regular.

Mereka menempuh jalur hingga lokasi di atas batu tulis lalu membelok ke kiri atau ke bagian barat daya Merbabu.

“Secara bergiliran terus diterjunkan petugas dari kantor didampingi warga ke lokasi. Rata-rata personel yang dikerahkan, seperti kemarin itu lebih dari 60 orang,” jelasnya.

Advertisement

Meskipun demikian, Suparmin belum menerima perintah penutupan jalur pendakian bagi umum.

“Belum ada perintah sterilisasi hanya kami mengimbau bagi para pendaki untuk lebih berhati-hati, kejadian kemarin menjadi hal untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah kebakaran,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif