SOLOPOS.COM - Kebakaran hutan Merbabu (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Kebakaran hutan Gunung Merbabu, tepatnya di bagian barat daya atau di atas Dukuh Gesikan, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Minggu (6/10/2013), mulai padam.

Meskipun demikian, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) masih bersiaga dan belum menutup operasi pemadaman itu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu sore, kepulan asap dan api sudah tak terlihat dari permukiman warga. Pemandangan seperti itu mulai dilihat warga Sabtu (7/10/2013).

“Sudah padam. Itu tepatnya di atas Dukuh Gesikan, Desa Jrakah. Sampai saat ini sudah tak terlihat asap,” kata Kades Lencoh, Sumardi, saat dihubungi Solopos.com.

Meskipun demikian, kondisi itu masih dalam pantauan petugas BTNGM. Kondisi angin kencang dan keringnya tetumbuhan semak dikhawatirkan masih bisa memicu terjadinya kembali kebakaran.

“Untuk luasnya belum kami simpulkan, konfirmasi terkahir sampai tiga hektaran. Nanti penentuan titik kita lihat pakai GPS, yang jelas masih siaga. Kita belum menutup pendakian, Senin [hari iini] coba kami berkumpul untuk menyimpulkannya,” terang Kasubbag Tata Usaha BTNGM, Himawan Gunadi.

Himawan mengakui Jumat (4/10) malam, api masih menyala di kawasan tersebut. Hal itu dipantaunya secara langsung hingga Sabtu (5/10) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. “Sabtu pagi baru rekan-rekan naik, hingga pukul 21.00 WIB rekan-rekan baru turun dan melaporkan api sudah padam. Api sampai wilayah sabana, tapi juga sudah padam,” bebernya.

Petugas dan warga, lanjut dia, kembali menengok lokasi pada Minggu untuk memastikan perkembangan kondisi kawasan itu. Himawan mengakui pemadaman hanya bisa dilakukan dengan sistem gepyok lantaran lokasi kebakaran terjal dan sulit terjangkau oleh perangkat pemadam kebakaran.

Pemadaman dengan cara tadi pun diakuinya hanya bisa dilakukan saat pagi hingga sore.

“Sebenarnya jika lokasi dataran datar lebih enak dipadamkan sore hingga malam, tapi ini bertebing-tebing dan jurang-jurang. Jadi tak memungkinkan petugas naik dengan pompa atau pompa punggung,” tukasnya.

Himawan pun belum menyebut penyebab pasti kebakaran tersebut. Namun pada Minggu siang, kebakaran menyusul terjadi di wilayah Getasan, Kabupaten Semarang, masih di wilayah BTNGM. Kebakaran itu diduga ditimbulkan oleh aktivitas membakar sampah oleh penduduk.

“Cukup luas, tapi kami belum bisa sampaikan berapa luas kebakarannya. Peristiwa terjadi mulai Minggu siang sekitar pukul 12.00 WIB,” kata salah satu petugas BTNGM di wilayah itu, Asmoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya