SOLOPOS.COM - Praktik pemadaman kebakaran. (Dok. Ist)
Solopos.com, WONOGIRI—Pelatihan pemadaman kebakaran bagi masyarakat dinilai penting khususnya bagi kalangan ibu-ibu. Dengan demikian, warga bisa melakukan penanganan pertama jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran khususnya di dekat rumah tinggal mereka.
Kali terakhir UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri menggelar pelatihan pemadaman kebakaran bersama Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas II Wonogiri pada Selasa (28/9/2021).
“Kalangan ibu-ibu kami nilai paling membutuhkan pelatihan pemadaman kebakaran. Kami melatih sebanyak 17 orang dari Rupbasan. Mereka mendapatkan teori di kantor terlebih dulu kemudian praktik di area sekitar GOR Giri Mandala Wonogiri,” ujar Kepala Kepala UPT Pemadam Kebakaran Wonogiri, Joko Santosa.
Baca Juga: Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Semarang-Solo Ampel, 1 Orang Meninggal
Joko menjelaskan pada praktiknya pemadaman kebakaran menggunakan dua cara, yakni penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dan pemadaman memakai alat tradisional. Selain itu, pada pelatihan ini dilakukan pula pencegahan kebakaran kompor gas dan praktik pemadaman dengan memakai mobil Damkar. Ia menambahkan dalam memadamkan api, sumbernya dimatikan terlebih dulu.
Di sisi lain, Damkar membuka lebar kerja sama pelatihan pemadaman kebakaran di desa-desa. Pihak desa tinggal berkoordinasi dengan Damkar. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan pelatihan pemadaman kebakaran di Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri Kota.
Sasarannya adalah ibu-ibu warga setempat. Menurutnya, ibu-ibu ini dianggap paling membutuhkan pelatihan pemadam kebakaran karena ada kompor gas di rumah yang kerap mereka gunakan bisa bermasalah.
Baca Juga: Penemuan Mayat di Sungai Tempel Karangdowo Gemparkan Warga
“Ibu-ibu kerap panik jika kompor terbakar dan tidak tahu harus berbuat apa. Kejadian ini bisa diatasi dengan cepat. Caranya, segera melepas regulator gas dan menutup aliran gas yang bocor,” jelas dia.