SOLOPOS.COM - Jariyah, 68 (tengah), dan Miftahul Jannah, 30 (kiri), menunjukkan foto Serda Eko Prasetyo, anggota keluarga mereka yang menjadi salah satu awak KRI Nanggala 402 saat ditemui di Dukuh/Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Senin (26/4/2021), (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Serda Eko Prasetyo, 33, satu diantara 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402 dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai keluarganya. Setiap kali berangkat bertugas, Eko rajin meminta doa restu kepada orang tuanya.

Hal itu disampaikan ibunda dan adik Serda Eko Prasetyo saat ditemui di kediaman mereka di Dukuh/Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Senin (26/4/2021). Dengan tegar, ibunda Eko, Jariyah, 63, dan adik Eko, Miftahul Jannah, 30, menceritakan sosok pria yang mereka banggakan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Jariyah mengatakan selama ini intensif berkomunikasi dengan putra pertamanya tersebut melalui ponsel Miftahul lantaran Jariyah tak punya ponsel. Sejak kecil Eko sudah terbiasa meminta izin atau berpamitan kepada kedua orang tuanya Slamet Sarwono-Jariyah ketika hendak pergi.

Baca juga: ABK KRI Nanggala-402 Asal Wonogiri Bertugas Sebagai Mekanik Kapal Selam

Kebiaaan itu tertanam hingga Eko bertugas sebagai prajurit TNI Angkatan Laut (AL). Setiap akhir pekan atau ketika akan bertugas, Eko berkomunikasi melalui ponsel dengan Jariyah. Komunikasi kali terakhir pada Minggu (18/4/2021). Eko berbincang dengan ibunya lewat video call dan memberitahu jika keesokan harinya bakal bertugas dan memohon doa restu pulang dengan selamat.

“Saya doakan saja tetap selamat. Saya juga sampaikan kalau bisa Lebaran nanti bisa bakdan sama emak [Jariyah],” kata Jariyah.

Setahun Tak Bertemu

Keinginan bisa berjumpa lagi dengan Eko itu disampaikan Jariyah menyusul sudah hampir setahun tak bertemu langsung. Kali terakhir, Eko mengunjungi ibunya di Klaten pada 26 Juli 2020.

Jariyah mengatakan selama ini hanya mengetahui jika Eko bertugas pada kapal biasa. Dia baru tahu jika sang putra sulung bertugas sebagai awak kapal selam setelah ada pemberitaan KRI Nanggala 402 tenggelam dan Eko menjadi salah satu awak kapal.

“Tahunya bertugas pada kapal biasa yang ada layarnya itu. Tidak tahunya pada kapal selam,” jelas dia.

Baca juga: Terungkap! KRI Nanggala-402 Terbelah Menjadi 3 Bagian

Eko lahir di Jakarta dan sempat tinggal di Klaten saat masih balita sebelum menetap dan tumbuh dewasa di Kebumen. Eko lulus dari SMK Pelayaran Kebumen dan mulai bertugas sebagai prajurit TNI AL sejak 2008.

Jariyah mengatakan putranya memiliki keinginan kuat untuk menjadi abdi negara. Selepas lulus SMK, Eko rajin mengikuti tes menjadi anggota TNI serta polri hingga akhirnya bisa diterima menjadi prajurit TNI AL.

Anak Rumahan

Soal sosok Eko, Jariyah mengatakan sedari kecil putranya tak pernah neka-neka dan aktivitasnya lebih banyak dihabiskan di rumah. Ketika pergi, Eko meminta izin kepada ibunya dan kerap mengajak teman. Jariyah pun sempat tak percaya ketika Eko bisa menjadi prajurit TNI AL dan kali pertama bertugas di Ternate.

“Padahal anaknya tidak pernah keluar rumah kok tahu-tahu sudah jauh berada di Ternate,” kenang Jariyah.

Jariyah berharap putra sulungnya bisa segera ditemukan. Dia pun sudah ikhlas jika putranya benar-benar gugur saat bertugas sebagai prajurit TNI AL.

Baca juga: Cuaca di Soloraya Panas Pol, Ini Sebabnya

Adik Eko, Miftahul Jannah, 30, mengatakan kabar Eko menjadi salah satu awak kapal KRI Nanggala 402 dia terima dari istri Eko, Dewi Nuristanti, pada Kamis (22/4/2021) atau sehari setelah dinyatakan hilang kontak.

Miftahul lantas mengabarkan informasi itu kepada ibunya, Jariyah, dan ayahnya, Slamet. Hingga kini komunikasi dengan istri Eko masih terus dilakukan.

Miftahul mengatakan Eko selama ini bertugas di Surabaya dan tinggal di Bangkalan, Madura. Eko memiliki dua orang anak masing-masing berumur enam tahun dan tiga tahun. Miftahul menyatakan keluarga sudah ikhlas jika Eko gugur dalam tugas.

“Sebelum batas waktu 72 jam itu, kami masih berharap sangat besar, sampai tidak bisa tidur. Sekarang kami sudah ikhlas. Mas Eko gugur dalam tugas insyaallah syahid,” kata Miftahul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya