SOLOPOS.COM - Ketua Patrin, Dimyati Hakim saat ditemui Solopos.com di kantor National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Solo, Kamis (23/3/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com SOLO —Wakil Presiden Induk Olahraga Tunarungu Dunia, Yutaka Osugi, mengunjungi Indonesia tepatnya ke Kota Solo untuk menilai dua organisasi disabilitas rungu di Indonesia yang layak menjadi anggota International Committee of Sports for the Deaf (ICSD), yakni antara Perhimpunan Olahraga Tunarungu Indonesia (Porturin) dan Perhimpunan Atlet Tunarungu Indonesia (Patrin).

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Patrin, Dimyati Hakim saat ditemui Solopos.com, selepas kegiatan penilaian yang dilakukan di kantor National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Solo, Kamis (23/3/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Beliau ingin mengetahui tentang dua organisasi olahraga di Indonesia, dan mana yang paling memenuhi syarat supaya diterima sebagai anggota resmi induk olahraga di Swiss,” ungkap dia.

Menurut penilaian Dimyati, organisasi Porturin yang dipimpin Harpalis Alwi sejak 1992 mengalami banyak pelanggaran, di antaranya anggota yang tergabung tidak berasal dari semua provinsi. Porturin hanya memiliki anggota dari empat provinsi di Indonesia. Kedua, Porturin tidak pernah mengadakan munas.

“Selama 30 tahun memimpin, Harpalis tidak pernah mengadakan kongres atau munas. Padahal dalam naskah Anggaran Rumah Tangga Porturin disebutkan kententuan kongress wajib digelar setiap empat tahun sekali,” jelas dia.

Ketiga, dugaan korupsi yang dilakukan organisasi Porturin. Dimyati saat masih menjabat menjadi Ketua Umum Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) mengaku sempat mendapati adanya penyelewengan dana yang dilakukan Porturin dengan dalih fasilitasi para atlet  difabel rungu. Nominal penyelewengan dana pun hingga ratusan juta pada 2019.

Sementara, organisasi Patrin lahir pada 2021 sebagai respons kecewa dari para atlet difabel rungu terhadap organisasi Porturin. Diketuai oleh Dimyati, Patrin saat ini sudah mempunyai sekitar 200 orang anggota yang mewakili dari 34 provinsi di Indonesia.

Ajang terakhir yang digelar Patrin pada 2021 melibatkan 200 orang se Indonesia di Papua. Terdapat lima cabang olahraga yang dilombakan saat itu, meliputi renang, catur, bulutangkis, tenis meja, dan atletik.

Dari pantauan Solopos.com, penilaian yang dilakukan oleh Yutaka Osugi berlangsung di Kantor NPCI Kota Solo. Organisasi Patrin tampak hadir dan siap membawa sejumlah bukti dan kesiapan dinilai. Sementara, Organisasi Porturin terpantau tidak hadir, dan pamit izin tidak bisa ikut karena mengalami kendala kecelakaan di jalan menuju Kota Solo.

“Bahwa organisasi yang benar adalah Patrin, bukan Porturin, karena Porturin tidak pernah menyelenggarakan kongres, dan melakukan pelanggaran-pelanggaran,” ungkap Dimyati.

Seperti diketahui, ICSD merupakan induk organisasi tunarungu dunia yang pusatnya ada di Swiss. Dibawah naungan ICSD, tercatat sebanyak 122 organisasi  difabel rungu yang terdaftar, salah satunya Patrin.

Terdapat 33 cabang olahraga yang dinaungi oleh induk organisasi tersebut meliputi atletik, renang, bulutangkis, sepak bola, futsal, tenis meja, bowling, menembak, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya