SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Espos/Sunaryo Haryo Bayu ANTRE PKMS--Petugas kantor Unit Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Solo melayani masyarakat yang antre untuk membuat dan memperpanjang kartu Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS) di Balaikota, Solo. (dok)

Solo (Solopos.com)–Program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) yang berjalan di Kota Bengawan beberapa tahun ini menarik perhatian Indonesian Corruption Watch (ICW). Bekerja sama dengan aktivis LPH Yaphi, Lembaga non pemerintah (NGO) antikorupsi tersebut akhirnya membikin sebuah film dokumenter tentang PKMS.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Koordinator Biro Advokasi LPH Yaphi, Yusuf Suramto menjelaskan, latar belakang pembuatan film dokumenter PKMS berangkat dari adanya diskusi tentang sejumlah isu pelayanan publik di Kota Solo. Dari situlah, program PKMS menempati urutan pertama dari sekian isu yang menarik perhatian karena program tersebut merupakan satu-satunya di Nusantara.

“Selain itu, juga didorong munculnya berita di SOLOPOS tentang karut marut PKMS. Dari situlah film ini diangkat,” jelasnya kepada Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (16/12/2011).

ICW, kata Suramto, mencoba memotret realitas PKMS dari berbagia sudut pandang. Tak hanya dari kalangan pejabat pemangku kebijakan, namun juga mendengar langsung dari warga tentang pelaksananya di lapangan.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya