SOLOPOS.COM - RSU PKU Aisyiyah Boyolali mengadakan screening kesehatan kepada calon pasien operasi bibir sumbing di salah satu ruangan rumah sakit, Rabu (19/10/2022). Pelaksanaan operasi bibir sumbing gratis di RSU PKU Aisyiyah Boyolali pada Senin dan Selasa (24 – 25/10/2022). (Istimewa).

Solopos.com, BOYOLALI –  Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Boyolali mengadakan kegiatan operasi bibir sumbing dan langit-langit secara gratis selama dua hari, mulai Senin – Selasa (24 – 25/10/2022).

Dalam kegiatan tersebut, IDI Boyolali menggandeng RSU PKU Aisyiyah Boyolali dan Yayasan Smile Train yang berfokus memberikan operasi bibir sumbing secara gratis.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua IDI Boyolali, Didik Suprapto, mengatakan acara diadakan dalam rangka HUT ke-72 IDI. Dalam kegiatan ini ada tujuh pasien yang akan dioperasi.

“Hari ini sekitar tiga sampai empat pasien. Besok juga tiga sampai empat pasien. Kondisional sesuai lapangan,” kata dia  kepada Solopos.com di RSU PKU Aisyiyah Boyolali, Senin (24/10/2022).

Didik menginformasikan peserta dari operasi bibir sumbing gratis tersebut tak hanya berasal dari Boyolali, akan tetapi juga luar Boyolali. Namun, persentasenya memang lebih banyak dari Boyolali, yaitu sekitar 70 persen.

Baca juga: Selamat! Dokter Didik Suprapto Resmi Dilantik Jadi Ketua IDI Boyolali

Didik menjelaskan dalam pelaksanaannya, IDI Boyolali juga menggandeng IDI cabang daerah lain untuk menginformasikan terkait kegiatan operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis.

Lebih lanjut, ia menginformasikan umur peserta kegiatan operasi bibir sumbing gratis dimulai dari anak-anak bahkan usia dewasa.

“Ada yang umurnya 17 tahun dan 24 tahun karena memang itu renovasi, maksudnya dulu pernah operasi tapi belum maksimal,” ujarnya.

Didik berharap dengan adanya program operasi bibir sumbing gratis tersebut dapat membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan pasien yang membutuhkan.

“Untuk saat ini kami memang fokus di bibir sumbing. Bagaimana caranya untuk pasien yang mengalami keterbatasan ini segera teratasi, segera kembali normal sehingga bisa hidup dengan lebih baik dan lebih produktif,” kata dia.

Baca juga: Jumlah Dokter di Boyolali Masih Kurang dan Tak Merata: Total Hanya 301 Orang

Senada, Direktur RSU PKU Aisyiyah, Umi Haniek, mengatakan penderita bibir sumbing apalagi hingga rusak langit-langit mulut akan mengalami kesulitan bicara.

Atas dasar tersebut, ia menegaskan RSU PKU Aisyiyah bersama IDI Boyolali dan Yayasan Smile Train akan melaksanakan operasi bibir sumbing gratis secara terus menerus tak hanya di kegiatan HUT ke-72 IDI.

“Hari ini bukanlah akhir, tapi merupakan sebuah awalan. Jadi tanpa melihat dia dari mana, tanpa melihat statusnya apakah dia termasuk miskin atau tidak, siapapun bisa mendaftar,” ujarnya.

Umi menginformasikan bagi siapa saja yang ingin mendaftar dalam program operasi bibir sumbing gratis di RSU PKU Aisyiyah Boyolali maka bisa langsung datang ke PKU atau menghubungi di contact person dr. Zahrosofi di 0812-1688-0913.

“Setelah mendaftar maka akan kami seleksi, kemudian operasi. Seleksinya itu bukan miskin atau tidak, tapi seleksi kesehatan mampu tidak melaksanakan operasi. Misal ada kelainan jantung, maka kami enggak berani kalau sampai langit-langit tapi kalau cuma bibir saja tidak masalah,” jelasnya.

Baca juga: KESEHATAN BOYOLALI : Tolak Program Studi DLP, Puluhan Dokter Datangi DPRD

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, mengapresiasi adanya program bibir sumbing gratis yang dilaksanakan di RSU PKU Aisyiyah tersebut.

Dinkes Boyolali akan mendukung kelanjutan program bahkan akan mendukung kegiatan pasca-operasi.

“Karena semula bibir sumbing itu pengucapan atau pronounce kata pasti bermasalah, maka tugas Dinkes mendampingi saat tumbuh kembang. Jadi, nanti mungkin akan kami kerja samakan dengan Rumah Sakit Pandan Arang, karena di sana ada klinik tumbuh kembang,” kata dia.

Lebih lanjut, Puji mengaku sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti bibir sumbing. Namun, ia mengatakan bibir sumbing terjadi karena pada saat pertumbuhan, perkembangan dari organ ada yang tidak sempurna.

Baca juga: KASUS DOKTER AYU : Dokter Boyolali Gelar Demo di Bundaran Tugu Jam

“Mungkin untuk data bibir sumbing yang pas dan pasti kami belum punya. Ini nanti malah menjadi sebuah keperluan bagi kami untuk melakukan pendataan lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya