Soloraya
Rabu, 30 November 2022 - 08:57 WIB

IDI Boyolali Siapkan Dokter Ahli untuk Korban Gempa Cianjur

Nimatul Faizah  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Seksi Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana IDI Boyolali, dr. Nurdin Aji Iskandar, saat diwawancara wartawan, Selasa (29/11/2022). Ia mengungkapkan IDI Boyolali menyiapkan dokter-dokter ahli untuk dikirim ke Cianjur. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Boyolali akan menyiapkan beberapa dokter ahli untuk disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam penanganan bencana di Cianjur, Jawa Barat.
Ketua Seksi Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana IDI Boyolali, Nurdin Aji Iskandar, mengungkapkan sebenarnya anggota IDI Boyolali telah berpengalaman dalam penanganan bencana.
“Sehingga yang kami siapkan [untuk penanganan korban bencana di Cianjur] yang paling dibutuhkan adalah ahli bedah tulang atau ortopedi. Kemudian ada dokter spesialis penyakit dalam,” ujarnya kepada wartawan di Warung Makan Bu Yoso Boyolali, Selasa (29/11/2022) sore.
Nurdin lebih lanjut juga telah menyiapkan dokter spesialis paru, dokter ahli jiwa, dokter penyakit anak, dan beberapa dokter umum untuk diperbantukan ke Cianjur.
Terkait jumlah pasti berapa dokter yang akan dikirimkan, Nurdin menjelaskan akan menunggu instruksi dari PB IDI dan IDI Wilayah Jawa Tengah.
Ia juga mengaku instruksi yang dimaksud seperti informasi terkait kebutuhan dokter ahli apa saja yang dibutuhkan. Hal tersebut bermaksud agar pengiriman dokter bisa tepat sasaran.
Nurdin menjelaskan beberapa dokter ahli memang dibutuhkan dalam penanganan bencana. Ia mencontohkan penanganan korban gempa bumi di Cianjur membutuhkan banyak dokter ortopedi.
Selanjutnya, dibutuhkan pula dokter ahli jiwa karena sangat penting dalam penanganan stres pasca-bencana. Lalu, menurutnya juga urgen dokter spesialis paru karena kondisi musim hujan yang dikhawatirkan akan ada kasus-kasus terkait saluran pernapasan di pengungsian.
Sementara itu, Wakil Ketua III IDI Boyolali, Antonius Christanto mengungkapkan pada dasarnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki IDI Boyolali selalu siap dan kondisi siaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk berangkat ke Cianjur.
Ia mengungkapkan masalah SDM di Cianjur telah dikoordinasikan baik oleh PB IDI dan selalu disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Anton juga menginformasikan berdasarkan laporan yang ia terima dari PB IDI, ada sekitar 65.000 pengungsi gempa Cianjur.
“Kemudian yang luka dan membutuhkan penanganan bedah medis sekitar 2.000 orang, luka berat sekitar 500 orang. Kemudian yang dalam pencarian masih sekitar 200-an lah. Dan meninggal juga terakhir sekitar 272 orang,” jelasnya.
Melihat banyaknya pasien yang membutuhkan uluran tangan tenaga medis, Anton mengungkapkan tim tanggap bencana IDI Boyolali akan siap 24 jam jika sewaktu-waktu diminta IDI Wilayah Jawa Tengah untuk bertugas ke Cianjur.
“Misal mereka butuh dokter beda, maka kami berangkatkan dokter bedah. Misal butuh psikologis, kami koordinasi dengan ahli psikologi. Intinya kami selaku ready, siaga satu lah,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan program pengiriman dokter ke lokasi bencana telah rutin dilaksanakan IDI Boyolali. Anton juga menjelaskan IDI Boyolali memiliki divisi khusus yaitu bidang pengabdian masyarakat dan tanggap bencana.
Tak harus bencana besar seperti di Cianjur, kata Anton, jika bencana banjir walau di wilayah kecil Boyolali pun, IDI Boyolali akan segera tanggap membentuk tim untuk survei di lapangan.
Tim tersebut juga akan mendirikan posko dan mendata kebutuhan apa saja di lokasi bencana.
“Harapannya dengan donasi kami, sebagai insan kesehatan yang punya jiwa sosial, dapat membantu saudara yang membutuhkan. Titik pangkalnya bukan di besar kecilnya dana, tapi kepeduliaan kami tidak hanya dengan uang tapi juga tenaga. Bahkan, dengan senyuman kadang kami bisa berbagi dengan teman yang sedang kesusahan,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif