SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Pertanian mengecek kondisi kambing yang dijual di Jl. Hasanudin, Solo, Kamis (9/10/2013). Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kambing yang berpenyakit kulit maupun belum cukup umur untuk kurban. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Petugas Dinas Pertanian mengecek kondisi kambing yang dijual di Jl. Hasanudin, Solo, Kamis (9/10/2013). Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kambing yang berpenyakit kulit maupun belum cukup umur untuk kurban. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Petugas Dinas Pertanian mengecek kondisi kambing yang dijual di Jl. Hasanudin, Solo, Kamis (9/10/2013). Dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kambing yang berpenyakit kulit maupun belum cukup umur untuk kurban. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Dinas Pertanian Solo mendapati hewan kambing yang terserang penyakit di tenda-tenda  penjualan hewan kurban musiman yang dijual di tepi perlintasan kereta api daerah Brengosan, Purwosari, Laweyan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kambing tersebut terserang penyakit scabies yang dapat menular ke tubuh manusia.

Kepala Dinas Pertanian Solo, Weni Ekayanti kepada wartawan, Rabu (9/10/2013) mengatakan scabies merupakan semacam penyakit kulit yang harus segara diobati. Tidak hanya scabies, pihaknya juga menemukan jenis penyakit pink eye dan borok di bibir kambing

“Kami telah menemukan kambing berpenyakit. Saat ini baru ada dua kambing yang terserang scabies dan kami telah menandai dengan tanda silang di badannya sebagai tanda kambing tidak boleh di jual,” paparnya.

Ia mengatakan pihaknya juga berupaya mengobati langsung penyakit pink eye [mata merah di kambing] dengan meneteskan obat tetes ke mata kambing oleh petugas. Ia mengimbau ke pedagang untuk tidak menjual kambing yang berpenyakit tersebut.

“Sudah kami himbau ke pedagangnya untuk mengobati dan mengkarantina kambing itu,” jelasnya.

Selain kambing berpenyakit, Dinas Pertanian juga menemukan kambing yang belum cukup umur dijadikan hewan kurban. Hal tersebut ditandai dengan ciri gigi kambing yang belum puel [belum ganti gigi]. Ia pun menghimbau ke para pembeli untuk lebih selektif membeli hewan kurban.

“Setelah sidak ini, kami akan memberikan surat keterangan jika kambing-kambing yang dijual telah lolos pemeriksaan kesehatan dari kami. Pembeli diharapkan jeli dalam memilih dan meminta pedagang untuk menunjukkan surat hasil pemeriksaan dari kami,” ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya