SOLOPOS.COM - Ilustrasi kambing kurban (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO — Sejumlah penjagal di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) kambing di Wiropaten RT 003/RW 003, Pasar Kliwon, Solo, terpaksa membuat tenda darurat. Hal itu dilakukan lantaran menjelang Idul Adha, Selasa (15/10/2013), pembangunan RPH kambing belum rampung digarap.
Salah seorang penjagal, Saimun, 50, saat ditemui Solopos.com di lokasi, Minggu (13/10/2013), mengatakan para penjagal kambing sangat memerlukan lahan pemotongan hewan yang luas. Pada Idul Adha, RTH kambing itu dijadwalkan menyembelih sekitar 200 kambing kurban.
”Kami cari cara bagaimana memotong kambing sebanyak itu. Karena, RTH kambing belum bisa digunakan. Terpaksa, lahan kecil di sebelah RTH ini akan kami buat tenda sementara dari atap terpal,” ujarnya sebagaimana dimuat Harian Umum Solopos, Senin (14/10/2013).
Ia mengatakan luas lahan pemotongan di tenda darurat ini dirasa masih belum cukup. Diperkirakannya, pemotongan hewan kurban tidak akan selesai tepat waktu. ”Tidak mungkin selesai satu dua hari, nanti kira-kira bisa sampai lima hari,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, lahan di samping RTH sudah berdiri tenda untuk menggantung dan menguliti kambing yang sudah dipotong. Tenda darurat itu didirikan di lahan seluas 7 meter x 14 meter.
Penjaga RPH kambing, Ranto mengatakan bangunan RPH dirombak total oleh Dinas Pertanian (Disprtan) Solo. Proses pembangunan masih dalam pemasangan genteng dan membenahi tembok-tembok di sekelilingnya.
”Bangunan yang lama diambrukkan seluruhnya dan dibangun dari awal lagi, sehingga membutuhkan waktu yang agak lama. Untuk sementara waktu harus membuat tenda terpal. Sekitar enam penjagal membangun tenda darurat mengingat waktu pemotongan Idul Adha sudah dekat.”