SOLOPOS.COM - ilustrasi hewan kurban (JIBI/Solopos/Dok.)

Idul Adha 2016 kali ini jumlah hewan kurban di Karanganyar bertambah ratusan ekor.

Solopos.com, KARANGANYAR-Jumlah hewan kurban baik sapi atau kambing di Kabupaten Karanganyar, meningkat signifikan tahun ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hingga Minggu (11/9/2016) malam tercatat hewan kurban di Bumi Intanpari terdiri 4.321 sapi, dan 9.021 kambing. Dibandingkan 2015, jumlah sapi kurban bertambah 113 ekor, dan kambing bertambah 514 ekor.

Data tersebut diperoleh Solopos.com dari Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar, Senin (12/9/2016). Tapi jumlah hewan kurban yang disembelih pada hari Idul Adha diyakini lebih banyak.

Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, mengatakan peningkatan jumlah hewan kurban disebabkan beberapa faktor. Salah satunya peningkatan kesadaran kaum muslim.
Selain itu bisa juga karena peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Alhamdulillah hewan kurban bertambah. Dengan begini semakin banyak masyarakat yang mendapatkan daging kurban,” kata dia.

Untuk memastikan daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat dalam kondisi sehat, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) menerjunkan tim untuk memantau ke sejumlah tempat.

Salah satunya tempat penyembelihan kurban di Masjid Agung Karanganyar. Hewan kurban di tempat ini empat sapi, dan dua kambing, salah duanya dari Bupati dan Wabup Karanganyar.
Petugas kesehatan hewan Disnakkan mengecek satu per satu organ dalam hewan kurban. Tapi hingga seluruh hewan kurban disembelih tak ditemukan adanya penyakit di dalamnya.

Kepala Disnakkan Karanganyar, Sumijarto, saat ditemui Solopos.com mengatakan penyakit yang sering didapati yaitu cacing hati. “Untuk hewan kurban di Masjid Agung sehat-sehat,” tutur dia.

Sementara, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Karanganyar mengeluarkan surat edaran (SE) imbauan supaya panitia penyembelihan kurban tak menggunakan kantong plastik konvensional.
Sebab kantong plastik konvensional sulit diurai oleh tanah. BLH mengimbau panitia kurban tak menggunakan kantong kresek hitam hasil daur ulang karena mengandung bahan pewarna.

Zat tersebut bisa memicu penyakit kanker. BLH mengimbau daging kurban dimasukkan plastik transparan, besek, kardus, dan sejenisnya, yang lebih sehat, dan mudah diurai oleh tanah.
SE ditujukan kepala dinas/badan/kantor di Karanganyar, camat se-Kabupaten Karanganyar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Karanganyar, serta para takmir masjid di Bumi Intanpari.

Pantauan Solopos.com, SE belum efektif. Sebab masih banyak panitia penyembelihan hewan yang menggunakan kantong plastik konvensional. Alasannya mereka belum tahu adanya SE.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya