Soloraya
Senin, 12 September 2016 - 13:00 WIB

IDUL ADHA 2016 : Warga Buang Isi Jeroan ke Sungai, Wawali Solo Geram

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membuang kotoran jeroan hewan kurban di anak Kali Jenes, wilayah Kelurahan Kertan, Laweyan, Solo, Senin (12/9/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Idul Adha 2016 di Solo ada warga yang nekat membuang jeroan hewan kurban ke sungai.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah warga atau panitia penyembelihan hewan kurban di berbagai daerah di Solo nekat membuang kotoran organ dalam atau jeroan ke sungai.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Senin (12/9/2016) pagi, sejumlah warga nekat mencuci jeroan hewan kurban di aliran anak Kali Jenes yang mengalir sejajar dengan Jl. Slamet Riyadi, wilayah Kelurahan Kerten, Laweyan, Solo. Mereka membuang isi jeroan hewan kurban ke aliran sungai yang hanya memiliki lebar sekitar 2,5 meter (m) dan kedalaman 50 sentimeter (cm). Seketika dibuang, isi jeroan terlihat jelas mengambang dan mengotori sungai.

Saat dimintai konfirmasi, salah satu warga, Yanto, 42, mengaku sudah sering mencuci jeroan hewan kurban di anak kali Jenes tersebut. Dia menjelaskan alasan panitia kurban membuang kotoran isi jeroan ke aliran sungai karena praktis. Panitia kurban tidak perlu menyediakan banyak air untuk membersihkan jeroan dan tempat khusus untuk menampung kotoran jeroan hewan.

Advertisement

Saat dimintai konfirmasi, salah satu warga, Yanto, 42, mengaku sudah sering mencuci jeroan hewan kurban di anak kali Jenes tersebut. Dia menjelaskan alasan panitia kurban membuang kotoran isi jeroan ke aliran sungai karena praktis. Panitia kurban tidak perlu menyediakan banyak air untuk membersihkan jeroan dan tempat khusus untuk menampung kotoran jeroan hewan.

“Di sini [sungai] lebih mudah. Jeroan bisa dicuci dengan air sungai. Kami tidak perlu menyediakan air bersih banyak. Air bersih nanti hanya digunakan untuk membilas jeroan setelah dicuci di sini [sungai]. Isi jeroan juga bisa langsung dibuang kalau ke sini [sungai],” kata Yanto yang enggan menyebut nama lengkapnya kepada Solopos.com, Senin.

Yanto menyadari tindakannya membuang kotoran jeroan hewan kurban ke sungai kurang tepat. Menurut dia, isi jeroan menimbulkan bau tidak sedap sehingga mengganggu kenyamanan warga di sekitar sungai. Yanto menilai jeroan hewan kurban lebih baik dicuci dengan air bersih yang mengalir dan isinya dibuang di dalam tanah.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, warga di Kelurahan Karangasem, Laweyan juga membuang isi jeroan hewan kurban ke anak Kali Jenes di wilayah mereka. Warga memang tidak memanfaatkan air sungai untuk membersihkan jeroan, namun isi jeroan sapi maupun kambing dalan jumlah cukup banyak semuanya dibuang ke aliran sungai.

Tindakan warga tersebut membuat aliran air anak Kali Jenes berubah warga dan bau.

Ditemui terpisah di Masjid Agung Solo, Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, melarang warga atau panitia pemotongan hewan kurban membuang kotoran ke aliran sungai. Pemkot melarang juga warga mencuci jeroan hewan kurban di sungai. Selain mengganggu warga sekitar sungai, menurut dia, tindakan warga tersebut bisa mengancam pencemaran air sungai.

Advertisement

Purnomo mengimbau warga menyembelih hewan kurban di tempat yang tepat. Menurut dia, Dinas Peternakan dan Pertanian (Dispertan) Solo telah menggelar sosialisasi jauh-jauh hari sebelum Idul Adha.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif