SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Hewan Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Kamis (3/9/2015). Jelang Iduladha, penjualan sapi masih sepi. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Iduladha 2015 tinggal menghitung hari, tapi penjualan sapi masih sepi.

Solopos.com, SUKOHARJO – Jelang Iduladha, penjualan sapi di Pasar Hewan Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, masih relatif sepi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan di Pasar Hewan Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kamis (3/9/2015), para pedagang sapi hanya menunggu calon pembeli di sekitar pasar hewan.

Seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Bekonang, Slamet, mengatakan biasanya transaksi penjualan sapi mulai ramai sebulan menjelang Idul Adha. Namun, saat ini, transaksi penjualan sapi masih sepi.

“Tahun lalu lebih ramai dibanding sekarang. Sudah banyak calon pembeli yang menawar harga sapi. Kalau sekarang masih sepi,” kata dia.

Menurut dia, kondisi ini dipengaruhi minimnya permintaan pembelian sapi dari luar Sukoharjo seperti Bogor dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Mayoritas sapi yang dijual di Pasar Hewan Bekonang dikirim ke luar Sukoharjo.

Hal senada diungkapkan seorang pedagang sapi lainnya asal Boyolali, Parjimin. Menurut dia, harga sapi bakal melonjak tajam mendekati perayaan Lebaran Haji.

Biasanya, harga sapi naik Rp750.000-Rp1 juta/ekor. Harga sapi termurah senilai Rp8 juta sementara harga sapi termahal senilai Rp25 juta.

Lebih jauh, dia menuturkan saat ini pasar hewan mulai dibanjiri sapi jenis limosin yang harganya cukup mahal. Harga sapi limosin dibanderol di atas Rp15 juta/ekor.

Sapi limosin, kata dia, mempunyai ciri-ciri warna kulit campuran putih dan merah. Postur tubuhnya tambun dan berbobot hingga ratusan kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya