Soloraya
Jumat, 14 September 2012 - 14:58 WIB

IKAN MATI DI WGM: Dinas Tak Alokasikan Bantuan untuk Karamba

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Gajah Mungkur (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Waduk Gajah Mungkur (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

WONOGIRI--Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri tidak mengalokasikan bantuan untuk karamba. Sebab, mereka dianggap mampu sebagai pengusaha karena memiliki modal yang besar.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Kepala Disnakperla Wonogiri, Rully Pramono Retno, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (14/9/2012).

“Kami menganggap pemilik karamba adalah pengusaha karena modal yang mereka miliki Rp6 juta hingga Rp8 juta. Kami juga telah berulang kali mengimbau pemilik karamba untuk antisipasi saat kemarau. Salah satunya mengurangi penebaran benih ikan,” katanya.

Terkait banyaknya ikan mati di karamba, Kabid Perikanan Disnakperla, Heru Soetopo, mengatakan itu hal biasa karena suhu udara yang meningkat saat kemarau dan menyusutnya air di Waduk Gajah Mungkur (WGM). Selain itu, pendangkalan waduk karena sedimentasi tinggi juga membuat kedalaman air tidak maksimal.

Advertisement

“Saat kemarau, biasanya kedalaman karamba hanya sekitar enam meter,” ujarnya.

Menurutnya, saat kemarau, tingkat stres ikan meningkat dan menyusutnya air juga membuat kadar oksigen turun. Ia memperkirakan sekitar November atau awal musim hujan, kondisi waduk akan kembali normal. Tapi, ia menyatakan di awal musim hujan juga perlu diwaspadai. Sebab, perbedaan suhu udara saat pancaroba membuat banyak ikan yang stres.

Di sisi lain, Disnakperla mengalokasikan anggaran untuk bantuan pembuatan kolam di 17 kecamatan di Wonogiri timur dan delapan kecamatan di Wonogiri selatan. “Bantuan itu untuk pemberdayaan masyarakat terutama membantu meningkatkan ekonomi warga miskin dengan usaha budidaya ikan di kolam,” katanya.

Advertisement

Selain itu, juga ada pembenihan ikan patin di Manyaran untuk pemenuhan stok ikan patin di WGM. Nantinya, lanjut Heru, pengelolaan tempat pembenihan yang bekerja sama dengan Badan Penelitian Pengembangan (Balitbang) Kelautan dan Perikanan tersebut diserahkan kepada masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif