Soloraya
Jumat, 27 Juli 2012 - 02:56 WIB

IKUT SIMULASI UJIAN, Guru Dipungut hingga Rp250.000

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu /JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu /JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Sekitar 6.000 guru bersertifikat kompetensi di Klaten diminta membayar Rp50.000 hingga Rp250.000/orang untuk mengikuti simulasi ujian kompetensi guru (UKG).

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (26/7/2012), simulasi itu digelar dalam rangka memberi bekal pengetahuan tentang teknologi dan informasi komputer bagi guru bersertifikat kompetensi. Simulasi digelar sehari secara serentak di lima lokasi berbeda di Klaten. Rencananya UKG sendiri digelar pada Senin (30/7/2012) hingga Kamis (2/8/2012).

“UKG itu dikerjakan dengan sistem online. Para guru diminta latihan mengoperasikan komputer dulu agar tidak keliru saat mengikuti UKG,” ujar seorang guru yang bertugas di salah satu sekolah di Juwiring yang enggan disebutkan namanya.

Guru mata pelajaran Fisika itu mengaku keberatan jika harus mengeluarkan biaya untuk mengikuti simulasi UKG. Dia mengaku terpaksa mengeluarkan uang senilai Rp250.000 kepada petugas dari Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten. “Kegiatan itu kan hanya pelatihan, bukan ujian yang sebenarnya. Masa kita harus membayar semahal itu,” katanya.

Advertisement

Sejumlah guru bersertifikat kompetensi mengikuti simulasi UKG di SMKN 1 Klaten. Kegiatan simulasi itu terbagi dalam tiga sif. “UKG bertujuan mengukur kinerja guru setelah mengantongi sertifikat kompetensi. Saya membayar Rp50.000 untuk mengikuti kegiatan ini,” papar guru lain yang juga tak ingin disebutkan namanya.

Sementara itu, Kepala Disdik Klaten, Sunardi, membantah jika Disdik mewajibkan guru bersertifikat kompetensi mengikuti simulasi UKG. Penyelenggara simulasi UKG, kata Sunardi, bukan Disdik melainkan lembaga yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan guru. “Itu bukan kepentingan Disdik. Kalau mau ikut ya silakan, kalau tidak ya silakan. Kegiatan itu kebutuhan guru sendiri,” kata Sunardi.

Sunardi mengakui sebagian guru bersertifikat kompetensi belum memiliki kemahiran dalam mengoperasikan komputer. Padahal, UKG dikerjakan melalui sistem online. Sunardi mengaku tidak tahu menahu adanya tarikan biaya Rp50.000 hingga Rp250.000 untuk mengikuti simulasi UKG itu. “Saya tidak tahu masalah itu. Yang jelas kegiatan kursus, latihan, kuliah, seminar itu kebutuhan personal yang harus ditanggung sendiri biayanya,” kata Sunardi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif