SOLOPOS.COM - Suasana Salat Idulfitri di lapangan Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, pada Jumat (21/3/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SRAGEN — Ribuan jemaah mengikuti Salat Idulfitri yang digelar di lapangan Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, pada Jumat (21/4/2023). Di samping itu, Salat Idulfitri juga digelar di ratusan lokasi lainnya di Bumi Sukowati.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, jemaah tersebut memadati lokasi salat mulai pukul 05.30 WIB, sebelum duduk sesuai saf, jemaah tersebut terlihat bercengkrama. Tepat pukul 06.15 WIB Salat Idulfitri, dengan imam salat, Nizar Ndaru Yudoyono Al Hafidz kemudian dilanjutkan dengan khotbah dari Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Dodok Sartono.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ditemui sesuai khotbah, Dodok menguraikan Salat Idulfitri di lapangan Kelurahan Plumbungan tersebut diikuti oleh ribuan orang. Lebih lanjut ia menguraikan terkait tema khotbah yang ia sampaikan.

“Tema kami adalah satu, bagaimana waktu ini meningkatkan derajat dan kemudian kita bisa menjaga ketakwaan ini biar konsisten untuk memghindari tiga hal. Tiga hal tersebut, satu sifat kikir, dua sifat sombong, dan yang terakhir hawa nafsu. Insya Allah dengan menjaga tiga hal itu derajat kita, kemuliaan di depan penduduk langit, dan kemuliaan di depan penduduk bumi,” terang Dodok.

Dodok menjelaskan adanya perbedaan waktu Salat Idulfitri dengan ketetapan dari pemerintah yang jatuh pada besok, Sabtu (22/4/2023) bukan menjadi masalah.

“Karena itu hanya masalah fikih, sampai Kiamat di dunia fikih pasti ada perbedaan, dan kita mesti saling menghargai, saling menghormati perbedaan itu. Semuanya ada dasar, dan semuanya merujuk kepada ulama-ulama yang shahih,” ujar Dodok.

Sebelumnya, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen ini menyiapkan 147 lokasi Salat Idulfitri yang tersebar di 17 dari total 20 kecamatan. Sebanyak 17 kecamatan itu meilputi Gemolong, Gesi, Gondang, Jenar, Kalijambe, Karangmalang, Kedawung, Masaran, Mondokan, Sumberlawang, Miri, Sambungmacan, Sragen, Tanon, Ngrampal, Sukodono, Sidoharjo, dan Plupuh.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menjelaskan adanya perbedaan waktu tersebut tidak menjadi masalah besar.

“Tidak masalah, Pancasila, sudah terbiasa dan warga sudah dewasa, enggak akan terpengaruh,” ujar Bupati di exit tol Pungkruk, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, pada Jumat (21/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya