SOLOPOS.COM - Pengunjung car free day (CFD) berjoget bersama saat acara sosialisasi program PDAM Solo di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (10/4/2016). Acara bertema Guyub Rukun, Gotong Royong menuju Mantap Pelayanan tersebut menyosialisasikan program kerja Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) serta Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Layanan operasional penyedotan lumpur tinja di Instalasi Pengolahan Lumpur dan Tinja (IPLT) berhenti sementara selama tiga hari akibat kebakaran gunungan sampah di Blok B Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo di Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo.

Lokasi kobaran api tepat di seberang IPLT yang dikelola Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Toya Wening Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kebakaran hebat melanda gunungan sampah di TPA Putri Cempo sejak Sabtu (16/9/2023). Proses pemadaman kobaran api dilakukan mulai pagi hari hingga malam hari.

Puluhan unit mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan kobaran api yang meludeskan gunungan sampah. Puluhan unit damkar itu tak hanya berasal dari Solo melainkan luar Soloraya seperti Kabupaten Sleman dan Magelang.

Lokasi IPLT Perumda Toya Wening Solo di dalam area TPA Putri Cempo. Sedangkan, titik api yang membakar gunungan sampah hanya berjarak belasan meter dari IPLT.

“Kebakaran gunungan sampah berdampak pada operasional IPLT. Tidak ada akses jalan untuk keluar masuk truk penyedot lumpur tinja. Jadi berhenti sementara selama tiga hari sejak Sabtu. Truk penyedot lumpur tinja disiagakan untuk membantu proses pemadaman kobaran api,” kata Manajer Air Limbah Perumda Toya Wening Solo, Giyoto, Senin (18/9/2023).

Menurut Giyoto, IPLT melayani program lumpur tinja terpadu (L2T2) yang dilakukan terjadwal bagi pelanggan air bersih yang tersebar di Kota Solo. Setiap hari, IPLT mampu melayani 15-18 pelanggan yang membutuhkan layanan sedot tinja.

Selain itu, ada pula layanan permintaan dari masyarakat saat septic tank mampat atau terlalu penuh.

“Kalau layanan panggilan permintaan masyarakat bisa mencapai 20 orang setiap hari. Layanan ini sementara berhenti karena tidak ada akses jalan truk ke IPLT. Kan digunakan untuk akses mobil damkar,” papar dia.

Giyoto telah melaporkan persoalan itu ke jajaran direksi Perumda Toya Wening Solo. Hal ini dilakukan lantaran waktu pemadaman kobaran api yang melalap gunungan sampah belum dapat dipastikan.

Dia berharap kobaran api bisa secepatnya dipadamkan sehingga layanan penyedotan tinja bisa kembali beroperasi. “Minggu siang itu kobaran api sudah agak padam. Namun, tadi malam kembali nyala karena pengaruh angin kencang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya