SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara pemilihan umum. (ui.ac.id)

Solopos.com, SRAGENKoalisi Perubahan yang digagas Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan Partai Nasdem dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden, Senin (30/1/2023) petang diprediksi akan berimbas ke daerah, khususnya Sragen. Suhu politik di Bumi Sukowati yang masih adem ayem diperkirakan segera memanas dan dinamis sebagai imbas atas munculnya koalisi di pusat.

Prediksi itu disampaikan politikus PKS Sragen, Aris Surawan, kepada Solopos.com, Selasa (31/1/2023). Aris yang juga Wakil Ketua DPRD Sragen mengatakan ketika para pimpinan tiga partai ini menginstruksikan koalisi perubahan harus dilanjutkan ke daerah maka dinamika politik di daerah, terutama Sragen akan semakin memanas.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia menjelaskan PKS di Sragen memiliki enam kursi disusul Demokrat lima kursi dan Nasdem satu kursi sehingga total 12 kursi. Dengan kekuatan 12 kursi itu sudah cukup untuk mengusung calon bupati.

Aris menerangkan pada Pemilu 2024 nanti ditargetkan perolehan kursi tiga parpol akan bertambah.

“Wacana akar rumput yang sempat mengemuka beberapa waktu lalu, yakni pasangan Dedy-Mas Bro akan bisa menjadi bola salju yang terus membesar dan dukungan masyarakat yang rindu perubahan di Bumi Sukowati akan semakin masif,” ujarnya.

Dua anak muda putra daerah Sragen itu, kata dia, tidak hanya berprestasi dan tidak sekadar obral janji tapi sudah terbukti dan teruji akan menjadi pasangan yang pas. Pasangan Dedy Endriyatno-Budiono Rahmadi, terang dia, akan menjadi magnet pilihan bagi rakyat Sragen yang rindu perubahan.

Dia mengungkapkan dua sosok itu juga akan menjadi “kuda hitam” serta menjadi pemenang dalam pilkada November 2024

Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, menyambut baik koalisi perubahan yang ada di pusat. Dia mendukung koalisi tersebut karena baru pertama kali yang bisa mencalonkan dengan ambang batas yang sudah terpenuhi padahal calon lain masih galau.

Dia mengatakan koalisi perubahan di pusat ini bisa dibawa ke daerah.

“Di daerah itu untuk bisa mengusung calon bupati harus punya syarat 20% kursi di DPRD tetapi harus disesuaikan dengan figur-figur daerah yang ingin maju. Kolaborasi antara figur dan partai bisa saling melengkapi dan berpotensi menang,” katanya.

Budiono menunggu instruksi dari pusat untuk menindaklanjuti adanya koalisi perubahan tersebut. Biasanya partai di pusat, kata dia, meminta daerah untuk ikut berkomunikasi antarpartai anggota koalisi.

Ketua DPD Partai Nasdem Sragen, Tono, berharap koalisi perubahan di pusat bisa berlanjut ke daerah. Dia mengatakan koalisi tiga parpol itu semoga membawa manfaat untuk rakyat dan barokah.

Sekretaris DPD PKS Sragen, Wahyudi, juga bersyukur koalisi perubahan itu mewujud nyata dan pasti bisa berlanjut ke daerah. Untuk tindak lanjut di Sragen, kata dia, menjadi wewenang Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD).

“Saya kira pilkada masih panjang karena pilkada setelah pileg,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya