Soloraya
Rabu, 3 Februari 2021 - 11:33 WIB

Imbas Program Jateng Di Rumah Saja, 47 Pasar di Sragen akan Ditutup

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Berderet sepeda motor milik pedagang dan karyawan pedagang tetapi sepi pengunjung di Pasar Kota Sragen, Minggu (24/1/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 47 pasar tradisional di Kabupaten Sragen, bakal ditutup pada Sabtu-Minggu (6-7/2/2021). Ini merupakan dampak dari pelaksanaan program Jateng di Rumah Saja yang diluncurkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Bukan cuma pasar tradisional, pertokoan, pusat pembelajaran dan perkantoran pun bakal ditutup. Hanya rumah sakit, puskesmas, dan apotek yang boleh buka.

Advertisement

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan telah menerika Surat Edaran (SE) Gubernur yang berisi program Jateng di Rumah Saja. SE itu akan ditindaklanjuti dengan rapat bersama Forum Pimpinan Daerah (Forkompimda) dan Satgas Penanganan Covid-19 pada Rabu (3/2/2021) siang ini pukul 13.00 WIB. Yuni mengatakan SE tersebut menjelaskan sosialisasinya dan aturan teknisnya.

Baca jugaEsemka Siap Ikut Bikin Mobil Listrik dengan Harga Merakyat

"Nanti siang kami rapatkan untuk membahas teknisnya. Sosialisasinya itu menjadi tantangan karena waktunya terbatas. Jadi semua pasar, pertokoan, perkantoran, dan sebagainya tutup semua selama dua hari. Hanya RS hingga apotek yang buka. Jadi Jateng di Rumah Saja itu nanti seperti perayaan Nyepi di Bali," ujar Yuni, saat ditemui wartawan, Rabu (3/2/2021), di RSI Amal Sehat Sragen.

Advertisement

Tak Ada Sanksi

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto mengatakan selama pelaksanaan Jateng di Rumah Saja itu tidak ada sanksi bagi warga yang melanggar. Dia mengatakan untuk menyukseskan program itu maka TNI, Polri, Satgas Covid, Satgas Jogo Tonggo sampai di tingkat desa bergerak semua untuk penegakkan program tersebut.

Terpisah Kabid Penataan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Tommy Isharyanto, mengatakan rencananya memang 47 pasar tradisional libur semua selama dua hari tersebut. Masa libut itu akan digunakan untuk penyemprotan disinfektan.

Baca juga: Gerakan Jateng Di Rumah Saja Bikin Bupati Sragen Khawatir Angka Kehamilan Meningkat

Advertisement

"Untuk sosialisasi sebenarnya para pedagang sudah tahu tentang adanya instruksi Gubernur itu. Untuk selanjutnya kami menunggu petunjuk dari Pemkab Sragen. Kami sudah mengawali untuk sosialisasi ke pedagang. Kalau pedagang tidak tahu kan kasihan juga bila sudah kulakan," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif