Soloraya
Rabu, 22 April 2020 - 18:00 WIB

Imbauan Bupati Karanganyar: Ibadah Ramadan Dilakukan di Rumah

Sri Sumi Handayani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Instagram-@juliyatmono_1)

Solopos.com, SOLO – Pemkab Karanganyar mengimbau masyarakat melaksanakan ibadah di rumah selama bulan suci Ramadan.

Ibadah yang dimaksud adalah yang lazim dilaksanakan selama bulan Ramadan, seperti salat tarawih, tadarus, dan lain-lain. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar sudah menyelenggarakan rapat koordinasi mengundang tokoh agama, ketua organisasi masyarakat Islam di Kabupaten Karanganyar, dan lain-lain.

Advertisement

Rapat koordinasi membahas panduan ibadah Ramadan selama wabah Covid-19 di wilayah Karanganyar. Panduan mengacu SE Menteri Agama No.6/2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idulfitri 1 Syawal 1441 H di tengah Pandemi Wabah Covid-19.

“Kami berharap semuanya untuk bisa menyampaikan pada jemaah masing-masing. Semua kegiatan selama ibadah bulan suci Ramadan baik itu salat tarawih, tadarus, iktikaf, buka puasa, makan sahur di rumah,” terang Juliyatmono, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (21/4/2020).

Advertisement

“Kami berharap semuanya untuk bisa menyampaikan pada jemaah masing-masing. Semua kegiatan selama ibadah bulan suci Ramadan baik itu salat tarawih, tadarus, iktikaf, buka puasa, makan sahur di rumah,” terang Juliyatmono, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (21/4/2020).

Jelang Ramadan, Harga Gula Pasir di Solo Tembus Rp19.000/Kg

Yuli—sapaan akrab Juliyatmono—menambahkan, belajar agama bersama keluarga di rumah saat Ramadan di Karanganyar akan terasa lebih nikmat.

Advertisement

Tetapi dia belum bisa memastikan pelaksanaan salat Id. Dia menyampaikan ketentuan soal salat Idulfitri akan didiskusikan nanti. Dia akan mempertimbangkan kondisi selama Ramadan sesuai SE Menteri Agama.

SE Menteri Agama

SE dari Menteri Agama itu juga mengimbau agar masyarakat tidak melaksanakan sahur maupun on the road. Buka bersama di instansi pemerintah maupun perusahaan ditiadakan. Perayaan Nuzulul Quran dalam bentuk tablig akbar ditiadakan.

Maling Gabah di Karanganyar Demi Sambung Hidup, Pemulung Sragen Makan Beras Curian Lauk Sambal

Advertisement

Begitu pula dengan tarawih dan takbir keliling serta pesantren kilat yang merupakan ibadah Ramadan bersifat mengumpulkan massa.

“Salat Id nanti kami diskusikan sembari melihat perjalanan selama bulan Ramadan. Jika memungkinkan dan Covid-19 bisa berlalu, tentu akan kami bicarakan ulang. Beragamalah dengan ikhlas, yang tidak didasari nafsu dan emosi. Tujuan beragama, beribadah semata-mata hanya kepada Allah,” ungkap dia.

Yuli juga mengingatkan masyarakat agar terus membantu pihak yang membutuhkan, terutama warga yang tinggal di lingkungan terdekat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif