Solopos.com, BOYOLALI — Desa Jlarem memiliki pesona alam yang luar biasa sebagai salah satu desa tertinggi di lereng Gunung Merbabu di Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. Ada enam desa yang masuk kategori tertinggi di Lereng Merbabu area Kecamatan Gladagsari.
Ada Desa Ngagrong, Desa Jlarem, Desa Candisari, Desa Ngargoloka, Desa Sampetan, dan Desa Ngadirojo. Kepala Desa (Kades) Jlarem, Teguh Karyanto, mengungkapkan ketinggian Desa Jlarem diukur dari balai desa setempat sekitar 900 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Salah satu dusun di Desa Jlarem yaitu Mongkrong bahkan berada di ketinggian sekitar 1.400 mdpl. “Potensi desa kami tentu saja view Gunung Merbabu dan Merapi. Bisa lihat juga pemandangan di kota-kota di bawahnya,” ujar Teguh kepada Solopos.com, Rabu (18/1/2023).
Tak hanya itu saja pesona desa di lereng Merbabu, Boyolali, itu. Teguh mengungkapkan terdapat air terjun di Dusun Mongkrong. Ia mempersilakan masyarakat yang ingin berwisata ke Air Terjun Mongkrong untuk datang gratis alias tanpa dipungut biaya.
Teguh menjelaskan tidak ada retribusi yang ditarik karena air terjun tersebut belum dikelola pemerintah desa. Namun, ia meminta pengunjung untuk mengajukan izin ke pengurus RT setempat.
Ia mengungkapkan memang ada niatan untuk mengelola Air Terjun Mongkrong. Akan tetapi masih dibutuhkan koordinasi dengan Taman Nasional Gunung Merbabu karena tempat tersebut sudah masuk wilayah mereka.
“Ke depan sudah ada rencana untuk mengelola wisata di Desa Jlarem, termasuk Air Terjun Mongkrong. Kami juga berencana bekerja sama dengan Undip [Universitas Diponegoro] Semarang. Intinya kami butuh pendampingan untuk menggali potensi di desa kami,” jelasnya mengenai upaya pemanfaatan pesona desa di lereng Merbabu, Boyolali, itu.
Teguh juga mengatakan air terjun Mongkrong mengalir tidak sepanjang tahun. Biasanya air terjun tersebut akan kering selama empat bulan di musim kemarau yaitu mulai Agustus-November.
Kolam Renang dan Taman Layak Anak
Di sisi lain, ia mewanti-wanti bagi masyarakat yang ingin mengunjungi Desa Jlarem untuk memastikan rem kendaraan berfungsi dengan baik. Tak hanya Air Terjun Mongkrong, ia juga mengungkapkan area taman layak anak menjadi daya tarik tersendiri karena menyuguhkan panorama gunung dan perkotaan yang luar biasa.
“Ada kolam renangnya juga di Dusun Ngaglik, tapi sebenarnya itu belum selesai semua karena keterbatasan anggaran. Yang lain belum kami tindaklanjuti lagi,” katanya.
Sebagai informasi, total penduduk di Desa Jlarem berkisar 3.200 orang dengan mata pencaharian mayoritas petani sayur, tembakau, dan palawija. Sementara itu, Ketua RT 007/RW 001 Mongkrong, Warno, mengungkapkan pesona Air Terjun Mongkrong berada di ketinggian sekitar 1.500 mdpl lereng Merbabu, Boyolali.
Jarak air terjun dari perkampungan, ungkapnya, berkisar 500 meter naik ke lereng Merbabu. Pengunjung biasanya ramai pada akhir pekan. Ia mengungkapkan air terjun tersebut bagi warga sekitar memang biasa, namun banyak pengunjung yang mengagumi keindahan Air Terjun Mongkrong.
“Pengunjungnya banyak, ada yang dari Jakarta, Semarang, Magelang, banyak. Yang berkunjung ke sini bisa langsung tanpa reservasi, yang penting nanti pas mau naik mengetahui RT setempat,” kata dia.
Ia menyatakan pesona Air Terjun Mongkrong karena airnya dari Gunung Merbabu. Selain itu, air terjun dari atas ke bawah melebar sehingga menunjukkan keindahannya.
Tak hanya Air Terjun Mongkrong, Warno mengungkapkan masih ada dua pancuran lagi di atas Mongkrong seperti Pancuran Jarakan dan Pancuran Sependo. “Harapannya mungkin potensi wisata ini bisa dikembangkan akan dapat meningkatkan ekonomi warga,” jelasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
