Soloraya
Minggu, 22 Januari 2023 - 11:44 WIB

Indahnya Masjid Al-Huda Klaten yang Dilengkapi Kolam Renang, Lokasi Dekat OMAC

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana kawasan Masjid Al-Huda di Cokrokembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung yang memiliki kolam renang, Sabtu (21/1/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN Masjid Al-Huda di Dukuh Cokrokembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung memiliki keunikan tersendiri. Bagaimana tidak, masjid itu dilengkapi kolam renang dan bisa dimanfaatkan warga umum secara gratis.

Halaman masjid dihiasi tanaman sawo kecik. Dari sisi ukuran, masjid itu tak terlampau besar. Luas total kawasan masjid itu sekitar 500 meter persegi di tanah wakaf.

Advertisement

Masjid didominasi warna cokelat dan kuning keemasan. Lantainya bersih berkilau dengan ornamen kubah sisi dalam dihiasi kaligrafi. Sekilas memang seperti masjid pada umumnya.

Masjid itu menjadi istimewa ketika menengok ke sisi utara. Melongok dari teras samping, jemaah bisa langsung melihat kolam renang berukuran 5 meter x 6 meter dengan kedalaman kolam 60 sentimeter.

Advertisement

Masjid itu menjadi istimewa ketika menengok ke sisi utara. Melongok dari teras samping, jemaah bisa langsung melihat kolam renang berukuran 5 meter x 6 meter dengan kedalaman kolam 60 sentimeter.

Dihubungkan anak tangga, kolam renang berada di bawah masjid. Sama halnya dengan masjid, kebersihan kolam dan kawasannya terjaga.

Lantai di sekeliling kolam berupa paving block rumput. Kolam renang berlantai keramik dilengkapi air terjun buatan. Airnya selalu berganti bersumber dari mata air tak jauh dari tempat tersebut. Pohon di samping kolam membuat kawasan itu terasa teduh.

Advertisement

Lokasinya berdekatan dengan kolam renang Lumban Tirta serta SMPN 2 Tulung, tak jauh dari Pasar Cokrokembang. Lokasinya berada di tepi jalan menuju Objek Mata Air Cokro (OMAC) Tulung yang juga dikenal dengan nama Umbul Ingas.

Masjid berfasilitas kolam renang itu sudah ada sekitar delapan tahun lalu. Masjid dibangun terlebih dahulu oleh warga di atas tanah wakaf. Empat tahun berselang, kolam renang menyusul dibangun. Nilai total pembangunan masjid serta kolam renang sekitar Rp650 juta di antaranya bersumber dari pendapatan RT serta swadaya warga.

Pembangunan kolam renang terhitung spontan. Kawasan tersebut sebelumnya kerap menjadi tempat pembuangan sampah.

Advertisement

“Sejak awal dibuat untuk kolam renang anak-anak,” kata salah satu warga, Sofyan, 48, saat ditemui Solopos.com di Masjid Al-Huda, Sabtu (21/1/2023).

Kolam renang di belakang masjid itu semakin dikenal. Tak hanya anak-anak, kolam dimanfaatkan warga dari beragam usia dan berbagai daerah untuk terapi.

Ketika Subuh, masjid itu sudah kedatangan tamu terutama mereka yang memiliki keluhan kesehatan seperti syaraf terjepit serta stroke.

Advertisement

Sofyan menceritakan kolam itu kerap disebut dengan nama Umbul Tangki. Alasannya, kolam dibangun dari hasil pendapatan pengisian air di kawasan tersebut.

Pengisian air bersih menjadi sumber pendapatan RT setempat. Melimpahnya air yang mengalir dari Umbul Bunder tak jauh dari tempat itu sebagian dimanfaatkan dan dikelola warga untuk pengisian air bersih.

Hasil pendapatan digunakan untuk kegiatan sosial. Saat proses pembangunan masjid serta kolam, pendapatan dari pengelolaan air bersih itu menopang sebagian besar biaya pembangunan.

Meski sudah banyak orang yang berdatangan dan menikmati segarnya air kolam renang Masjid Al-Huda, Sofyan menjelaskan tak ada rencana menerapkan tarif. Warga berharap keberadaan kolam renang di masjid itu bisa memberikan kebaikan untuk banyak orang. Warga hanya mengingatkan agar pengunjung tetap menjaga kebersihan kawasan tersebut.

Warga lainnya, Nanda, 22, juga mengatakan keberadaan masjid dengan fasilitas kolam renang gratis itu sudah ada sejak lama. Kolam itu menjadi tempat favorit terutama anak-anak setempat.

“Kalau sore itu banyak anak-anak yang berenang di kolam ini,” kata dia.

Ketua RT 019/RW 006, Dukuh Cokrokembang, Desa Daleman, Sukoyo, mengatakan kolam renang itu dibangun dengan tujuan memfasilitasi anak-anak, termasuk mereka yang ingin belajar berenang. Di sebelah kolam renang itu, ada tempat pemandian umum yang dikenal dengan nama gerojokan.

Pasalnya, sumber air pemandian umum itu menggerojok dari bak penampungan yang menampung air dari salah satu sumber mata air.

“Gerojokan itu sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan dijadikan tempat pemandian. Kemudian kami desain dengan dirapikan saja. Gerojokan masih di sebelahnya dan kolam renang dibangun di sampingnya. Tujuan kolam renang dibangun biar anak-anak senang,” kata Sukoyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif