SOLOPOS.COM - Warga menikmati pemandangan bentang alam Kabupaten Wonogiri dari puncak Sokogunung, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Sabtu (27/1/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Puncak Sokogunung yang terletak di Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, bisa menjadi alternatif wisata murah bagi yang ingin melihat pesona keindahan Wonogiri dari ketinggian. Lokasinya pun tak jauh dari pusat kota kabupaten dan mudah dijangkau.

Dari ketinggian tempat yang masih asri itu menawarkan keindahan pemandangan bentang alam Wonogiri. Dari atas puncak itu, tampak jelas topografi Kabupaten Wonogiri dari beberapa penjuru arah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di sisi selatan dan barat tampak Waduk Gajah Mungkur yang membentang di bekas tujuh kecamatan. Tampak pula gugusan perbukitan hijau yang memanjakan mata.

Sedangkan di sisi timur dan utara terlihat permukiman padat desa di Kecamatan Selogiri dan Wonogiri di antara lahan persawahan. Beberapa bukit di wilayah itu menambah keragaman pemandangan yang menyejukkan mata dari ketinggian puncak Sokogunung, Sendang, Wonogiri.

Jarak pusat Kabupaten Wonogiri dengan Dusun Sokogunung, Desa Sendang, hanya sekitar 10 kilometer yang bisa ditempuh kurang dari 30 menit menggunakan kendaraan bermotor. Jalan menuju dusun itu cukup mudah karena sudah beraspal dan rabat beton.

Ketika memasuki Desa Sendang, jalan menuju Dusun Sokogunung langsung menanjak. Di sisi kiri tersaji pemandangan perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM). Untuk menuju puncak, kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil bisa diparkir di hutan pinus yang menuju puncak Sokogunung.

Dari tempat parkir menuju puncak Sokogunung, dibutuhkan waktu tidak lebih dari 30 menit. Selama perjalanan menuju puncak, banyak pohon pinus dan tanaman lain di hutan lindung itu yang bisa menjadi tempat berfoto. Jalan menuju puncak pun tidak terlalu menanjak, sehingga tidak begitu melelahkan.

Sempat Jadi Objek Wisata Hit

Ketua Karangtaruna Desa Sendang, Ari Hariyadi, mengatakan Puncak Sokogunung sempat menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi orang-orang dari Wonogiri dan sekitarnya. Tidak jarang orang-orang mendirikan tenda unuk berkemah dan bermalam di puncak bukit itu sembari menikmati pemandangan malam Wonogiri dari ketinggian.

Pantauan Solopos.com pada Sabtu (27/1/2024) masih ada beberapa bekas fondasi bangunan parkir dan gubuk-gubuk. Beberapa rambu petunjuk jalan dan plang-plang titik kumpul evakuasi juga masih terlihat tetapi sudah roboh.

“Sejak pandemi Covid-19 , sudah jarang sekali orang datang ke sini, akhirnya ya tidak terawat, tutup,” kata Ari. Dia menjelaskan wisata itu sempat dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sendang Pinilih yang bekerja sama dengan Perum Perhutani.

Lokasi puncak Sokogunung, Desa Sendang, Wonogiri, itu berada di wilayah hutan lindung Perum Perhutani. Setelah pandemi Covid-19 mereda, belum ada tanda-tanda wisata itu bakal dikelola kembali. Padahal, menurutnya, tempat itu sangat potensial menjadi tempat wisata unggulan di Wonogiri.

Salah satu ketua RT di Dusun Sokogunung, Mariko, menyampaikan belum ada rencana dari desa untuk membuka dan mengelola kembali tempat wisata itu. Saat ini warga desa hanya memanfaatkan lahan hutan di sekitar puncak itu untuk mencari rumput pakan ternak.

Sementara itu, warga Wonogiri, Bagus Yosep, mengutarakan puncak Sokogunung sempat menjadi wisata hits sebelum pandemi Covid-19 selain Watu Cenik dan Puncak Joglo di Desa Sendang. Banyak anak-anak muda yang rela mendaki ke puncak untuk mendapatkan pemandangan indah bentang alam Wonogiri.

“Yang paling bagus itu pemandangan yang mengarah ke waduk, apalagi kelihatan juga gugusan gunung-gunungnya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya