Solopos.com, SRAGEN—Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kabupaten Sragen tertinggi di Soloraya di 2022.
Selama tiga tahun terakhir IDSD Sragen mengalami peningkatan terus dari 2,247 pada 2020 naik signifikan menjadi 3,899 di 2021 dan 3,951 di 2022.
Pemetaan dayang saing daerah (PDSD) Sragen tersebut sempat dipaparkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Semarang, Selasa (22/11/2022) lalu.
Dalam paparan Bupati yang diterima Solopos.com, Kamis (24/11/2022), menjelaskan aspek daya saing daerah itu meliputi ekosistem inovasi, faktor pasar/market, dan faktor penguatan.
Dalam paparan Bupati yang diterima Solopos.com, Kamis (24/11/2022), menjelaskan aspek daya saing daerah itu meliputi ekosistem inovasi, faktor pasar/market, dan faktor penguatan.
Sedangkan untuk pilar-pilar daya saing daerah itu, sebut Bupati, cukup banyak, di antaranya dinamika bisnis, ukuran pasar, akses keuangan, ketenagakerjaan, efisiensi pasar produk, pendidikan dan keterampilan, kapasitas inovasi, kesiapan teknologi, kelembagaan, infrastruktur, perekonomin daerah, dan kesehatan.
“Daya saing Sragen lebih unggul pada ekosistem inovasi dengan poin 4,559. Angka yang tinggi itu disebabkan Sragen memiliki Peraturan Bupati No. 87/2021 tentang Inovasi dan Sragen terpilih menjadi 12 besar kabupaten di Indonesia dalam Innovative Goverment Award 2022. Selain itu indeks itu juga didukung dengan Perbup No. 93/2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Berusaha yang hasilnya menjadi juara II Anugerah Layanan Investasi 2022,” terang Yuni, sapaan Bupati.
Dia menerangkan daya saing Sragen yang perlu ditingkatkan pada sumber daya manusia (SDM), yakni masih sedikitnya penduduk yang berpendidikan tinggi serta faktor pasar lantaran pertumbuhan kredit perbankan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang masih rendah.
Untuk meningkatkan indikator daya saing daerah itu, Yuni membuat terobosan, strategi, dan agenda pembangunan daerah terkait dengan SDM dan rendahnya pertumbuhan kredit UMKM.
Yuni mengakui bila Sragen masih menjadi daerah kemiskinan sehingga ditempuh strategi berupa program desa tuntas miskin (Desa Tumis), Sragen job fair dengan target 3.000 lowongan pekerjaan, magang jepang dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri sebanyak 1.200 orang, dan bursa kerja khusus SMK, serta inkubasi bisnis di Technopark Ganesha Sukowati untuk pengusaha pemula (start up).
“Kemudian untuk peningkatan kredit UMKM, Pemkab Sragen menggulirkan kredit murah dengan KUR daerah sebagai implementasi Program Rp10 miliar untuk UMKM. Selain itu ada program kredit sayang mikro (KSM) dengan plafon sampai Rp2 juta tanpa agunan. Ada juga kredit melati atau kredit melawan rentenir dengan plafon Rp2 juta tanpa agunan selama setahun dan ajining duit ikut lumintu (ADIL) dengan plafon agunan Rp3 juta tanpa agunan setahun,” jelas dia.
Indeks Daya Saing Daerah di Soloraya
Kabupaten Indeks
Sragen 3,951
Wonogiri 3,897
Karanganyar 3,617
Sukoharjo 3,559
Boyolali 3,399
Klaten 3,228
Sumber: Bappeda Litbang Sragen (trh)